"Kalau ada apa-apa sama anak saya, kamu orang pertama yang akan saya salahkan," ujar Papa Efendi menahan semua emosinya.
Papa Efendi langsung pergi meninggalkan dua wanita yang berhasil membuat emosinya membuncah. Hatinya terlalu kecewa dan sakit. Di pikirannya hanya ada nama anaknya yang sekarang entah berada di mana, entah bagaimana keadaannya. Dia benar-benar sakit memikirkan hal itu.
Papa Efendi langsung menelpon seseorang, wajahnya tampak serius. Bahkan jauh lebih serius dibanding sebelum-sebelumnya.
"Cari keberadaan anak saya di Panti Asuhan Ceria Bandung. Saya gak mau tau pokoknya harus ketemu! Kalau tidak ada di sana, cari di penjuru Bandung. Gak ada yang boleh balik sampai saya menerima kabar kalau anak saya ketemu."