"Tolong jangan memaksa sayang! Fani akan lebuh murka jika aku melakukannya!"
Wajah Fatih tiba-tiba memerah sebab menahan amarah, karena Aisyah selalu menjaga perasaan Fani.
"Kenapa kamu selalu memikirkan perasaan dia, sedangkan dia tidak pernah sekalipun memikirkan perasaan kamu?"
Aisyah menutup mulut Fatih dan membuka mulutnya, dia mengalihkan kemarahan suaminya dengan memasukkan lidahnya dan menarik lidah Fatih.
Sontak Fatih langsung respon, dengan membalas umpan Aisyah tersebut dengan gerakan yanv lebih liar dari itu.
"Tanda merah harus aku edarkan ke seluruh tubuh indah kamu sayang!"
Seperti orang yang balas dendam, Fatih meninggalkan kissmark di kiri dan kanan dada Aisyah, hibgga pahanya pun dia buat seperti cal stempel di mana-mana.
"Aku sangat puas sekali tubuh indah istriku dipenuhi oleh tanda cinta dari aku! sebab hanya aku yang boleh menikmatinya! Dan tidak boleh saru orang pun yang boleh menyakitinya!" ungkap Fatih.