"Mama ini sedih banget Pa! malahan Mama sangat menyesal sekali karena waktu yang kepalang sempit untuk bisa bersamanya," ujar Maryam saat motor Ule baru tiba di rumah sakit.
"Mama sayang, sepertinya Marina udah beres dimandikan dan dikafani. Itu suaminya mendorong keranda dan memasukkannya ke dalam mobil jenazah!"
Tubuh Maryam tersungkur ke aspal area parkir, dia menangis histeris tak mampu mempersembahkan kasih sayangnya sebagai Kakak yang terakhir.
"Marina ...!" teriak Maryam.
Joko yang kebetulan masih berdiri di samping mobil ambulance menghampiri Maryam dan mengajaknya menuju rumah Dea.
"Kita lanjut ke rumah Dea ya!" Joko tak mau bicara apa-apa lagi selain itu.
Maryam dan Ule pun beringsut ke rumah Dea yang hanya berjarak sekitar beberapa meter dari rumah Marina yang terbakar.
"Mama minum dulu! Biar sedikit tenang!" cetus Ule sembari menyodorkan air mineral botol.