Satu buliran bening meleleh membasahi pipi Hafsah setelah ia melantunkan do'a kepada pencipta nya, jemari tangannya masih terus menyeka setiap tetesan air mata yang terjatuh, ada perasaan perih dalam hati Hafsah, do'a yang baru saja ia lantunkan adalah do'a yang sangat berat di utarakan lisannya, selama ini ia terus menahan diri, bertindak keras kepala untuk tidak meminta yang terbaik menurut Allah SWT. Dirinya terus meyakini bahwa Ricard adalah jodohnya tanpa berdiskusi terlebih dahulu kepada penciptanya, hingga akhirnya harapan itu terpatahkan dan membuat nya merangkak pasrah dalam memperoleh Jawaban terbaik dari Allah serta memohon ampun atas kesalahannya yang telah lalai dalam menjaga hati. dirinya baru menyadari bahwa sekeras apapun ia mempertahankan Ricard, pada akhirnya allah akan tetap memisahkan keduanya sesuai dengan garis takdir yang telah ditetapkan.
"Kak!" Ujar Hardian dari balik pintu kamar Hafsah.