Malam yang gelap menyelimuti belahan dunia, hanya sorot lampu yang memberi penerang suatu gubuk kecil yang terbuat dari sebilah bambu yang ditata rapi, bunga-bunga yang menghiasi disekelilingnya membuat sejuk dipandang. Hembusan angin malam yang membuat hawa dingin hingga menusuk tulang belulang, sehingga mengenakkan tidur.
Di dalam situlah Kang Anas membaringkan tubuhnya tak jauh darinya duduk seorang laki-laki yang gagah perkasa memperhatikannya, ya dia adalah Kang Hasan dia menyempatkan waktu untuk menemuinya.
Permasalahan yang terlalu berat menjadikannya dia dirundung mendung tebal, sendirian tanpa teman berjuang menghadapinya.
"Kang Hasan! Kamu sejak kapan disitu?" tanya Kang Anas sambil mendekati Hasan.
"Ya kira-kira, lima belasan menit, tadi setelah mijeti Abah diberi tahu kalau kamu mencari aku, jadi saya cepat-cepat kesini tapi kamu sudah tidur," tutur Hasan.