Hari itu matahari sedang menceritakan kebahagiaannya dengan menyinari semua yang ada di belahan bumi, suasana pasan yang ramai banyak orang-orang yang bertransaksi jual beli, seperti tempat yang di tempati kang Anas, Hasan dan gadis pujaan hatinya.
Gadis itu menangis, yang merasakan kemalangan, sesuatu yang dijaganya mati-matian telah direnggut seseorang yang sudah dia tidak cinta.
Kang Anas yang melihatnya tidak tega, sehingga dia berkata, "Neng, sungguh sebenarnya saya cinta sangat sama kamu, tetapi yang ku idamkan sudah direnggut orang lain, jadi maafkan saya Neng, dengan terpaksa saya harus meninggalkanmu, biar laki-laki itu yang harus bertanggung jawab."
"Tapi saya tidak cinta, bagaimana keluargaku bisa bahagia nantinya," tutur gadis itu.
"Neng, bukalah hatimu dan terima dia, kamu juga harus memikirkan bayi yang ada diperutmu, jangan sampai dia lahir tanpa didampingi suami, jujur Neng saya tidak sanggup," tutur Kang Anas.
"Sekali lagi maafkan saya," imbuhnya.