"Cihh.. Alecta.. kau cuma punya 1 tujuan.. Alecta, kau tidak boleh begini... Alecta.. kau tidak boleh kesana.. Ibu macam apa itu?!!" Olok gadis kecil itu sembari berjalan dgn hentakan kaki yg sengaja dikeraskan.
Bekas air mata masih nampak dipipi gembilnya yg memerah akibat tamparan dari ibunya beberapa saat lalu. Saat ini dalam keadaan kesal ia menyusuri pasar baru dan hendak menuju ke pantai. Namun ia menghentikan langkahnya sebelum tiba disana.
"Untuk apa aku kesana? Nicholas dan Maui tidak bisa menemuiku lagi. Mereka akan belajar di akademi istana sedangkan aku tetap seperti ini.. jadi orang idiot sepanjang waktu... semuanya karna ibu." Dengusnya.
Alecta menendang kerikil kecil di depannya dan merapatkan kerudungnya. Ia tak punya tempat singgah utk menenangkan diri, dia tidak mau kembali ke istana sekarang dan enggan ke pantai. Satu-satunya tempat yg muncul diotaknya adalah danau Prospera, dimana mendiang putri Alecta dimakamkan.
***