"Engkau tampan, engkau juga menarik, engkau idaman setiap wanita, suatu kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bisa memiliki kekasih sepertimu," jawab Putri memuji Aditya.
"Lalu apakan kau mau mendampingiku di saat susah maupun senang Put?" tanya Aditya lagi.
"Pasti Adit, iya ... aku siap Dit," jawabnya.
"Makasih Put akhirnya kamu mau Nerima aku," ujar Aditya, kemudian ia memeluk nya dengan erat dan mencium kening nya, namun ia malah di tabok mulut nya.
"Heh .. Dit, bangun elo, ih, gue gak bisa nafas ini, dekapan elo kenceng banget, bisa mati gue," ucap Riki
"Loh kok elo sih Rik ... tadi gue itu meluk Putri kenapa jadi elo yang ada disini," ujar Aditya.
"Ha Ha ... elo mimpi aja terus, mimpi Elo ketinggian tuh jadi kayak orang gak waras tu," ejek Riki.
"Jadi gue tadi cuma mimpi Rik?" tanya Aditya.
"Menurut elo Putri bakal mau elo peluk, cium, dasar elo otak mesum terus," ejeknya.
"Hufh ... cuma mimpi, tapi gakpapa deh setidaknya tadi gue udah memelukmu walau dalam mimpi," gumam Aditya pelan.
"Ya udah gue udah kenyang sekarang ngantuk, gue mau tidur, elo terus aja mikirin Putri, tapi awas elo peluk-peluk gue lagi ... idiiiih ... geli gue," ucap Riki merasa geli dengan tingkah Aditya barusan.
"Iiiih ... siapa juga yang mau meluk elo Rik, amit-amit," ujar nya.
"Terserah deh Dit, gue ngantuk," ucap Riki sambil menarik selimut ke tubuhnya.
***
Waktu terus berjalan, malam semakin larut, Putri gadis cantik ini terbangun dari tidur nya, ia berniat untuk melakukan shalat Qiyamul Lail, sudah menjadi rutinitas Putri setiap pukul 03.30 pagi ia terbangun untuk melaksanakan shalat tahajud, ia mendo'akan kedua orang tua nya tak pernah lupa ia selalu mendoakan orang-orang sekitarnya seperti sahabat, ataupun teman nya.
'Ya Allah aku mohon jaga selalu kedua orang tuaku, lindungi mereka, begitupun untuk kakek dan nenek, beri mereka umur yang panjang, berlah keberkahan untuk keluarga ku, sahabat, dan teman-teman ku ya Allah, dan tak lupa aku mohon berkahi selalu hidup ku, tuntun langkah ku, dan jaga lisan ku agar diri ini tidak terlalu berat menanggung dosa ku esok ya Allah, jaga aku dari fitnah-fitnah dunia maupun akhirat, Rabbana atina fiddunya khasanah wafil akhirati Khasanah waqina 'adza bannar' ucapan do'a Putri setiap harinya.
Setelah melaksanakan solat Tahajud ia pun tak pernah lupa untuk membaca Al-quran walau cuma sedikit, sambil menunggu waktu subuh tiba.
"Ayah ... yah .. bangun, sudah subuh ini," ucap Putri membangunkan Ayah nya yang masih tertidur di kamarnya.
"Ooh .. iya nak," jawabnya.
Putri kembali ketempat solat, dan meneruskan membaca Al-Qur'an sambil menunggu ayahnya yang masih mencuci muka dan berwudhu.
"Ayah capek ya, kok tumben gak dengar adzan," tanya Putri.
"Iya mungkin Put, gak tau nih Ayah rasanya sakit semua badan nya," jawab nya.
"Uumb .. gitu, makanya Ayah itu jangan setiap hati ke sawah terus, ya ada libur nya gitu yah," tegur Putri
"He he .. ya udah mati solat dulu," ajak nya.
"Iya yah." mereka melaksanakan solat subuh berjamaah.
Hembusan angin subuh membuat hati terasa sejuk, embun-embun pagi menambah kesegaran di suasana pagi ini, Ayam pun mulai bersahut-sahutan dengan iramanya masing nya masing, begitulah suasana pagi di rumah Putri.
Setelah melaksanakan solat subuh ia berjalan-jalan pagi di desanya, karna di depan rumahnya sudah terdapat persawahan jadi pemandangan pagi pun di sambut dengan hijau-hijau an, dan ini menambah kesejukan di mata dan fikiran.
Tidak hanya Putri, tetangga-tetangga nya pun setiap Subuh berkeliaran di jalan, mereka semua begitu sangat menikmati udara pagi, ada yang bersepedah, ada juga yang lari-lari, dan berjalan pun juga banyak, meski di area depan rumah Putri sudah sawah namun di samping kiri kanan dan belakang rumahnya pun sudah di padati dengan rumah-rumah gedung yang bagus-bagus, jadi lumayan ramai.
Setelah berjalan kurang lebih 30 menit, Putri pun pulang, ia akan bersih-bersih rumah dan bersiap-siap untuk sekolah.
"Put," panggil Ayah.
"Iya Ayah," jawab Putri yang sedang membersihkan ruang tamu.
"Ayah hari ini pulang kampung dulu ya," pamitnya.
"Loh ... kok tiba-tiba yah, memangnya ada apa, kok mendadak banget ayah ngomong nya," jawab Putri terkejut.
"Iya tadi habis solat subuh Nenek nelfon, katanya Fadil (adik putri yang paling kecil) itu sakit, badan nya panas, dia juga manggil-manggil Bunda sama Ayah terus katanya, jadi ayah memutuskan untuk pulang hari ini, kamu gak keberatan kan?" jelas nya.
"Ya Allah .. adik sakit, kemarin aku telfon kok Nenek gak bilang apa-apa Yah, sejak kapan Adik sakit?" tanya Putri mulai cemas.
"Katanya Nenek sebenarnya dari kemarin udah 2 hari dia gak main kemana-mana karena kurang enak badan, tapi tadi malam panas nya malah semakin tinggi jadi Nenek panik, makanya Ayah langsung memutuskan untuk pulang, kamu gakpapa kan?" jawab Ayah
"Ya udah Ayah pulang aja, kasihan juga Nenek pasti bingung, Putri gakpapa kok di sini sendiri, Ayah gak usah khawatirkan Putri, aku kan udah gede Yah, kasihan Fadil juga kalau sakit gak
ada bunda atau Ayah di sisi nya, apalagi dia masih anak-anak," ucap Putri, meski Putri ikut cemas tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa selain mendoakan dari jauh, karna dia juga baru masuk sekolah nya setelah libur panjang, jadi gak mungkin kalau ia ikut Ayah nya pulang.
"Ya sudah nanti kalau kamu gak berani minta suruh temani Siska atau siapa ya nak," ucap Ayah, walau sebenarnya Ayah gak tega meninggalkan putrinya itu di rumah sendiri tapi ia tak punya pilihan lain, anaknya yang lain juga sedang membutuhkan kehadiran nya disisi mereka.
"Iya Ayah, pokok nya Ayah tenang aja, percaya deh, Putri bisa kok jaga diri," ucap Putri agar Ayah nya tidak menghawatirkan dia lagi.
"Iya sudah Ayah pamit nak, Assalamualaikum," pamitnya.
"Iya yah waalaikum salam," Putri mengantar Ayahnya sampai pintu gerbang, dan di luar sudah ada ojek online yang di pesan Ayah sejak tadi.
Ayah berangkat dengan mendarai ojek online, dan melambaikan tangan ke putrinya itu, setelah Ayah nya pergi putri melanjutkan bersih-bersih nya, dan kemudian ia mandi untuk bersiap kesekolah.
Setelah Putri selesai bersiap-siap tiba-tiba handphone nya pun berbunyi, setelah Putri lihat ternyata itu telfon dari ibunya.
"Hallo ... assalamualaikum," ucap Putri.
"Waalaikum salam sayang, bagaimana kabarmu nak ?" tanya bundanya.
"Alhamdulillah bunda kabar Putri baik, Bunda senduri baik kan,?" tanya ulang Putri.
"Alhamdulillah bunda juga baik nak, katanya Ayah kamu sendirian sekarang di rumah sayang, kamu bener gakpapa?" tanya Bunda.
"iya Bunda .. putri gakpapa kok,"jawab Putri. "Maaf bunda sebelumnya,kita lanjut nanti ya, ini udah waktunya Putri berangkat ke sekolah, sebenarnya Putri masih kangen banget sama Bunda, tapii ..." lanjut Putri.
"Oh ... iya sayang, gakpapa, memang waktunya sekolah, hati-hati ya nak," ucap bundanya.
"Iya, Bunda, Assalamualaikum bunda,"
"Iya waalaikum salam saya," jawanya.
Kemudian Putri bergegas keluar dan mengunci rumahnya, kali ini ia mengendarai motor, denga tujuan agar tidak di ganggu lagi oleh Aditya.
Putri mengunci gerbangnya dan ia pun langsung berangkat.