Di sepanjang koridor Anggika diperhatikan banyak siswa siswi, ada yang mau tanya dan ada juga yang menggosipkan tentang dirinya yang selalu saja mengejar Revan yang tidak ingin bersama dengan dirinya.
"Cupu kenapa sih ada yang suka?" tanya seorang siswi pada siswi lainnya.
"Dia cantik kenapa mau sama Revan?" tanya siswi lainya pada temannya.
"Revan pintar," jawab siswa lainya.
"Anggika juga lebih pintar," sahut lainya yang selalu membandingkan Anggika dan Revan di manapun berada dan tidak peduli mereka kaya ataupun miskin yang mereka lindungi.
"Ya udah, kita biarkan saja sampai kapan memperhatikan Anggika?"
Mereka semua pun menganggukkan kepala masing-masing dan kemudian kembali masuk ke dalam kelas mereka dan menunggu bel masuk berbunyi. Begitu juga dengan Anggika yang sekarang sudah sampai di dalam kelasnya dan dia duduk diam di bangkunya nunggu ibu guru datang dan juga bel masuk.