Chereads / Snow Heart / Chapter 27 - Masalalu Kelam Kei Fujiwara

Chapter 27 - Masalalu Kelam Kei Fujiwara

Kediaman keluarga Fujiwara

Surai hitam panjang menutupi punggung seorang wanita jelita,jemarinya bergerak anggun membalik kertas kertas penuh abjad di hadapannya,tampak jajaran buku buku tertata rapih di sekelilingnya, sesekali ia tampak tersenyum, namun juga terkadang ekspresinya berubah serius.

Ia tampak begitu menikmati kegiatannya, beberapa perabot sederhana juga tertata di meja yang ia gunakan, vas porselin dengan mawar di dalamnya,secangkir teh juga terhidang di sana.

Seseorang mengetuk pintu yang berada tak jauh di belakangnya

"Masuklah"

Seorang pria menyembul dari balik pintu

"Yumi chan kau mau ke rumah sakit sekarang"

Pria itu tampak mirip dengan si wanita, bermata sipit dan bersurai gelap, garis wajah mereka hampir mirip

"Sejak kapan Hide nii ada disini"

"Sejak aku menekan bel berkali kali dan tak ada yang menjawab ku"

Ujar pria bernama Hideko itu,dan si wanita malah terkekeh lucu,dia adalah kakak sepupu nya.

"Apa Kei sudah menghubungi Hide nii"

"Haaa...sejak pagi Kei sudah menelpon ku untuk menemanimu ke rumah sakit hari ini"

Wanita itu tersenyum lembut mendengar jawaban kakak sepupunya itu.

"Aku akan bersiap sebentar, bisakah Hide nii menungguku di mobil saja aku akan selesai dengan cepat"

"Wakatta"

Wanita itu beranjak dari kursi nyamannya dan segera meninggalkan ruangan tersebut, dan pria bernama Hideko itu sudah lebih dulu melangkah keluar dari rumah megah yang tampak sepi.

Si wanita yang tak lain adalah Yumiko Fujiwara, dengan sigap mengganti pakaiannya, menyapukan beberapa make up tipis di wajahnya dan bergegas menyusul sang kakak, ia tampak berjalan hati hati saat menuruni anak tangga dengan sebelah tangannya menopang perut yang mulai membuncit, ia akan menjadi seorang ibu muda beberapa bulan lagi, Hideko adalah kakak sepupu sekaligus sahabat suaminya yang di beri tugas untuk menjaga dan mengawasi yumiko saat sang suami Kei Fujiwara sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri.

Waktu sudah berjalan sekian bulan sejak terakhir kali yumiko pulang ke kediaman keluarga tetsuya dengan kondisi babak belur. Suaminya yang sering berlaku kasar mulai berubah menjadi lebih baik semenjak yumiko di nyatakan hamil. Kei memang masih dengan sikap temperamennya namun ia sudah tak lagi bermain wanita atau melakukan kekerasan pada Yumiko, entah angin dari mana yang membuatnya bisa dengan cepat berubah drastis, tentu saja Yumiko sangat mensyukuri itu, perlakuan Kei terhadapnya jauh lebih lembut di bandingkan dahulu, Kei juga sangat berhati hati saat berbicara dengan Yumiko, ucapan ucapan kasarnya tak lagi terdengar, jika amarahnya memuncak Kei akan lebih memilih diam dan pergi sejenak.

Satu minggu sudah berlalu tanpa kehadiran sang suami hari ini adalah jadwal memeriksa kandungannya, sebelumnya Kei sudah meminta kepada Hideko untuk menggantikannya menemani Yumiko ke rumah sakit dan tentu saja itu bukan hal yang sulit bagi Hideko, pria yang bekerja di perusahaan milik keluarga Fujiwara itu juga orang kepercayaan dari ayah Kei,namun Hideko juga sangat menyayangi adik sepupunya itu ia bahkan sempat memusuhi Kei, saat tau Adik sepupunya mengalami kekerasan sejak menyandang marga Fujiwara.

"Bagaimana perasaanmu yumi chan"

"Tentang apa"

ujarnya sambil mengalihkan atensi pada sang kakak

"Tentang suamimu, apa dia sudah benar benar berubah"

Yumiko menghela nafas perlahan di susul senyumnya yang lembut.

"Tak ada hal yang bisa diubah dalam waktu singkat kan, itupun terjadi pada Kei, aku senang dengan perubahannya, bisa di bilang aku sangat bersyukur atas perubahan sikapnya meskipun tetap ada kekhawatiran saat dia sedang marah"

Hideko mengangguk paham di balik kursi kemudi.

"Apa kau tau Kei dulunya tak seburuk itu, ia seperri pria baik pada umumnya"

ucapan Hideko membuat Yumiko terheran, rasa ingin tahunya meningkat, ia merubah posisi duduknya menyamping menghadap Hideko.

"Maksud Hide nii ada sesuatu yang merubahnya? "

Hideko mengangguk, dan membuat yumiko semakin ingin mendengar kisah tentang suaminya itu.

"Bisakah Hide nii, menceritakannya padaku, karena sejak pernikahan kami, aku bahkan tak tahu banyak mengenai Kei, aku hanya tau dia pria arogan yang kasar dan gemar berfoya foya"

Hideko tampak menarik nafas perlahan sebelum mengurai ceritanya.

"Kei dulunya anak laki laki yang baik dan sopan, aku dan Kei bersahabat sejak sekolah dasar, sedikit banyak aku sangat tahu perjalanan hidupnya, Kei tumbuh jadi remaja pada umumnya, dia cukup populer di sekolah dan cukup berprestasi, masa masa itu tak pernah bisa ku lupakan, kami sering menghabiskan waktu bersama, melakukan kesenangan kesenangan anak muda dengan teman teman seusia kami,dia populer tapi dia tak terlalu berkeinginan untuk menjalin hubungan dengan seorang gadis alasannya karena dia ingin fokus pada pendidikannya, hingga hari itu tiba, ibunya tertangkap basah berselingkuh dengan putra bungsu keluarga kuroba, pria itu bernama Akio Kuroba,mereka bahkan sempat terlibat dalam sebuah kasus bersama, saat itu Kei yang sudah duduk di bangku SMA tentu saja sangat mudah untuk memahami hal semacam itu, berhari hari aku tak bisa menghubunginya,dan suatu malam aku menemukan Kei terkapar di depan sebuah bar, dia tampak tak berdaya karna mabuk berat... "

kalimat Hideko terhenti saat Yumiko tiba tiba memegang lengannya. Hideko mengalihkan tatapannya pada wanita di sebelahnya itu.

"Bisakah kau ulangi dengan siapa ibu Kei berselingkuh"

tanya yumiko dengan penekanan serius.

"Akio Kuroba"

"Kuroba? "

Hideko mengiyakan dengan tatapan penuh tanya.

"Apa kau mengetahui tentang keluarga itu"

"o... ohhh... aku hanya merasa tak asing dengan marga itu, bolehkah aku bertanya Hide nii"

"Doushitte"

"Apa ibu Kei benar benar sudah meninggal"

Hideko mendengus kasar, dia harus bicara terus terang kali ini.

"Sebenarnya ibu Kei masih hidup, sejak kejadian itu, Tuan Fujiwara mengusirnya, dan setelah itu hanya sedikit informasi yang ku tahu tentang nyonya fujiwara, kudengar ia sekarang sudah meninggalkan kyoto dan pindah ke tanabe bersama pria bernama Akio kuroba itu"

Yumiko mengunci mulutnya rapat, ia kini yakin keluarga Kuroba yang di maksud dalam masalalu Kei adalah keluarga Akira Kuroba, sahabat baik mantan kekasihnya sekaligus juga sahabatnya, jika Akio Kuroba adalah putra bungsu keluarga Kuroba, berarti ia adalah paman dari Akira.Yumiko tak menduga bahwa Kei sebenarnya bukanlah pria yang buruk, dia menjadi buruk karena rasa sakitnya, Ada sesal merayapi benaknya karena pernah membenci Kei,disatu sisi Yumiko sangat bersimpati pada suaminya namun di sisi lain ia merasa takut apabila Kei sampai mengetahui, bahwa kemenakan dari selingkuhan ibunya adalah sahabat Yumiko.

Ia tak ingin Kei kembali menjadi buruk setelah banyak perubahan yang telah terjadi, ia tak ingin Kei kembali menjadi pria mengerikan yang sangat ia takuti seperti beberapa bulan lalu karena perasaan cinta Yumiko sudah mulai tumbuh bersamaan dengan bertumbuhnya buah hati mereka.