Zio tak henti-hentinya menyalahkan diri sendiri. Ia menatap Sam lekat-lekat.
"Telepon seorang Dokter secepatnya dan bawa ke sini!"
Melihat tidak ada perubahan pada Cyzarine, akhirnya Zio mengambil tindakan tanpa ingin menunggu lama. Sam mengangguk.
"Ya, Tuan."
Sam pergi dari ruang tidur seraya menelepon seseorang. Zio dengan setia tetap berada di samping Cyzarine yang telah menutup kedua matanya kembali.
"Cyza, aku minta maaf karena telah membuatmu kesakitan."
Zio mengusap lembut rambut Cyzarine. Ia menyentuh tangan kiri Cyzarine, lalu menempelkan bibirnya di punggung tangan wanita itu.
"Aku berjanji akan menjagamu, tetapi kenyataannya aku justru menyakiti mu, Cyza."
Beberapa menit kemudian, Sam datang bersama dengan seorang dokter pria.
"Tuan Muda, Dokter sudah datang."
Zio yang semula sedang memegangi tangan Cyzarine sambil menundukkan kepala, kini menatap Sam dan seorang pria bermantel merah yang masih berdiri di ambang pintu ruang tidur bersama Sam.