Cyzarine dan Zio melangkahkan kakinya ke luar dari lift. Mereka berjalan hingga ke luar hotel.
"Tunggu, Cyza!"
Zio menghentikan langkah Cyzarine. Ia melepaskan syal di lehernya dengan cepat.
"Aーapa yang kau lakukan, Zio?"
Zio memasangkan syal miliknya ke leher Cyzarine dengan rapi sambil tersenyum. Mendapatkan perlakuan khusus seperti itu, tentu saja membuat Cyzarine salah tingkah.
"Mengapa kau tidak memakai syal, Cyza?"
Tak ada jawaban. Cyzarine terlalu sibuk mengisi pikirannya dengan sosok Zio.
"Sudah selesai. Jadi, ke mana kita akan pergi?"
Cyzarine menatap wajah Zio.
"Aku ingin duduk di taman, Zio."
Cyzarine menjawab pertanyaan Zio tanpa ragu.
"Hah? Semalam ini?"
Cyzarine mengangguk.
"Mengapa tidak?"
"Kau akan kedinginan, Cyza."
Zio menolak dengan halus meskipun ia sendiri tidak tahu akan mengajak Cyzarine ke mana. Sedangkan Cyzarine tampak tidak senang atas penolakan yang diberikan oleh Zio.
"Hanya sebentar saja, Zio."
