Badan Zio mendadak kaku. Tangannya tidak bergerak sama sekali. Namun sesaat kemudian, ia kembali mampu menguasai dirinya.
"What did you say, Miss Cyzarine?"
I'm even more excited to carry you out from Russia, Cyzarine!
Zio berseru di dalam hatinya kegirangan. Ia bahkan tidak mampu menyembunyikan perasaan bahagianya.
"Cyza. You can call me Cyza, Mr Zio! Dan, tidak perlu terlalu formal ketika berbicara dengan saya."
Zio meraih kedua tangan Cyzarine dan tersenyum.
"Well, may I ask you first?"
Cyzarine menganggukkan kepala.
"With my pleasure ...."
Zio menahan saliva ketika bukit kembar Cyzarine mengintip dari balik gaunnya yang indah.
"Are you sure about your word? So, tell me what's in your mind, Cyza?"
Zio menunggu jawaban Cyzarine. Dan beberapa detik kemudian, Cyzarine pun menjawab dengan anggukan.
"Absolutely, yes. Apakah aku memerlukan alasan untuk pergi ke Jakarta bersamamu, Zio?"
"What about your Family and your friends? Are you going with them?"