""Zio, aku tidak bisa tidur."
Cyzarine sedang duduk di jendela yang terbuka. Ia dan sang calon suami sedang melakukan panggilan telepon. Meskipun jam sudah menunjukkan pukul 11 malam waktu Bali, Indonesia, tetapi, entah mengapa dirinya masih terjaga.
"Aku pun sama, Cyza. Mengapa malam ini terasa lebih panjang dari malam-malam sebelumnya?"
Zio terkekeh seorang diri. Sepasang sejoli ini sedang merasakan detak jantung yang berdebar menanti pagi tiba.
"Malam ini adalah malam terakhir kita sendiri, Cyza. Karena malam-malam seterusnya kita akan berbagi ranjang dan berbagi kehangatan bersama tanpa batas."
Apa yang dikatakan oleh Zio benar adanya. Aku tidak pernah tahu bagaimana rasanya berbagi ranjang maupun kehangatan, Karena sejak menikah hingga hari perceraian tiba, aku tidak pernah berada satu kamar dengan mantan Suamiku!
Tiba-tiba saja bayang-bayang masa lalu muncul di benak Cyzarine.
"Zio, apakah pernikahan ke-2 aku kali ini akan berakhir di meja hijau?"