Cyzarine menaikkan alisnya ketika menatap Larisa. Ia tahu bahwa sang sahabat sedang mencoba menutupi sesuatu darinya.
"Beーbenar, Cyza. Sejak kapan kau menjadi wanita yang menaruh curiga kepada sahabatnya sendiri?!"
Larisa menjawab pertanyaan Cyzarine sambil mengarahkan pandangan mata ke segala arah.
"Di mana Dokter Ida?"
Larisa berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Oh, Dokter Ida pergi pun kau masih tidak menyadarinya, Larisa?! Aku sungguh penasaran, apa yang sedang kau pikirkan sebenarnya, Larisa!"
Irina kembali berbicara.
"Irina, kau ini sungguh menyebalkan!"
Larisa menggerutu. Ia tidak ingin rahasianya ketahuan oleh orang lain.
"Kalian berdua!"
Cyzarine menyerukan kedua sahabatnya.
"Apakah kalian berdua bisa tinggalkan aku sendirian?!"
Tidak ada yang tahu bahwa Cyzarine sedang tidak baik-baik saja. Cyzarine enggan memberitahukan semua yang dirasakannya kepada Larisa dan Irina. Ia menyimpan rapat-rapat segalanya dari semua orang.
"Cyza, kaーkau?! Kaーkau ...."