Vyacheslav menatap sang tamu. Ia mencari-cari alasan agar dirinya bisa keluar dari ruang meeting ini.
"Saya hampir saja lupa bahwa saya harus pulang dan melihat keadaan Nyonya Anastasia."
Ramlan membelalakkan matanya. Ia terkejut bukan main.
"Apakah Nyonya Anastasia baik-baik saja, Tuan Vyacheslav?!"
Ramlan begitu mencemaskan keadaan Anastasia. Ia berdiri dan menatap Vyacheslav dengan panik.
"Semoga saja, Tuan Ramlan. Terima kasih atas perhatian Anda."
Vyacheslav mengangguk, lalu menatap Viona.
"Gantikan posisi saya dan perlakuan Tuan Ramlan dengan baik, Viona!"
"Tentu saja, Tuan Muda."
Viona merespon perintah tuannya tanpa senyum.
"Tolong sampaikan salam saya untuk Nyonya Anastasia, Tuan Vyacheslav!"
"Ya, tentu saja. Saya permisi Tuan Ramlan."
Usai membungkukkan badan, Vyacheslav pun berjalan menuju pintu. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu membukanya.
Ceklek!
"Aku harus bertanya dan memastikan bahwa nama wanita yang akan menjadi mempelai Zio bukanlah Cyza!"