Cyzarine melepaskan dirinya dari pelukan Zio. Ia menatap kedua mata Zio dan menemukan ketulusan di dasar sana.
"Zio, apakah kau baru saja berkata dengan sungguh-sungguh? Mengapa kau melakukan hal itu jika kau sendiri tidak menyukainya."
"Karena rasa cintaku lebih besar daripada keegoisan ku."
Zio menjawab pertanyaan Cyzarine sambil membelai rambut panjang wanita itu. Dan, kedua mata Zio tidak pernah ingin berpaling melihat wajah cantik Cyzarine.
"Cyza, mari percepat pernikahan! Kita bisa menyelenggarakan pernikahan di sini, lalu kita akan mengadakan resepsi pernikahan di Bali. Bagaimana menurut mu?"
Cyzarine salah tingkah. Ia sama sekali tidak memikirkan tentang pernikahan.
"Oh, menikah di sini? Di Australia?"
Cyzarine tidak tahu harus menjawab apa.
"Ya, Sam akan mengurus semuanya."
Tiba-tiba saja muncul ide dari dalam benak Cyzarine.
"Zio, kau tahu 'kan? Aku sangat ingin menikah denganmu dan aku rasa kau juga begitu ...."
"Lalu?"