Chereads / Sistem Kaisar Kekacauan(Indonesia) / Chapter 3 - Memulai Pelatihan

Chapter 3 - Memulai Pelatihan

Sun Yi, yang merasa malu diperhatikan oleh Xu Huang seperti monyet, menginjak kakinya dengan kesal. Dia tahu persis seperti apa reaksi orang yang melihat diri sejatinya, hal itu yang membuatnya sering menyamar sebagai laki-laki bila ada orang asing.

"Mm, namamu Sun Yi, kan? Dimana Paman Sun?" Xu Huang yang melihat kekesalan Sun Yi pun tersadar dengan ekspresi malu. Dia bertanya untuk menyembunyikan rasa malunya.

"Huh! Apa yang Ayah, dia terlalu malas mengajari manusia fana sepertimu dasar-dasar kultivasi. Dan jangan panggil aku Sun Yi, namaku Sun Yiling!" Sun Yiling mendengus dan menjawab dengan nada mencemooh.

"Ole-ole Sun Yiling, lalu bagaimana dengan latihannya?" Xu Huang sedikit marah dengan jawaban Sun Yiling, namun dia menahanya, karena dia masih menginginkan pengetahuan dari ayah Sun Yiling.

"Huh, ya berlatih denganku lah," Dengan wajah dingin Ia menjawab secara singkat.

Xu Huang terpana karena, menurutnya Sun Yiling adalah gadis yang lembut, bagaimana dia bisa mengajarkan hal-hal kekerasan.

"Bagaimana dengan ekspresimu, kamu meremehkanku, hah?!" Sun Yiling mengernyitkan hidung dengan kesal melihat ekspresi terpana Xu Huang, dia merasa diremehkan.

"Bukan itu, bukannya aku meremehkanmu. Bagaimana jika nanti kamu terluka." Balas Xu Huang sambil menggaruk kepalanya.

Sun Yiling semakin marah dengan jawaban yang Ia terima, Ia pun melemparkan tong yang lima kali lebih besar daripada pot bunga ukuran standar disampingnya ke arah Xu Huang hingga Xu Huang harus terbang jungkir balik.

"Kamu selesaikan mengambil air dari sungai untuk mengisi lubang yang ada di bawah bambu itu, selesaikan hingga sore!" Sun Yiling memberi tunggas secara singkat sambil menunjuk suatu lubang di bawah kumpulan pohon bambu. Setelah itu dia langsung pergi meninggalkan Xu Huang sendirian.

Xu Huang hanya menggaruk kepalanya melihat Sun Yiling seperti ini. Dia berdiri mengambil tong dan melihat kearah lubang yang ditunjukan. Dia mendekati lubang dan terkejut melihat lubang yang luar biasa dalam.

Tetapi, Xu Huang juga sangat percaya diri dengan kultivasi ranah tiga pengumpulan Qinya, tidak ada yang tahu bahwa dia memiliki basis kultivasi karena disembunyikan oleh sistem.

Akan tetapi, karena kepercayan diri inilah penderitaan Xu Huang dimulai. Pasalnya, tidak sesederhana itu hanya mengisi lubang dengan air yang dibawa dari sungai. Dia harus melewati rintangan yang entah kapan sudah muncul dari tanah, seperti genangan lumpur besar dengan hanya batang bambu yang bisa dilalui, dan masih ada lagi.

"Oh sial! Hal macam apa ini! Aku hanya ingin belajar kekuatan super, kenapa jadi seperti blnja warior." Kutukan keluar dari mulut Xu Huang saat dia melihat rintangan yang entah kapan sudah ada di situ.

Xu Huang harus mengalami yang namanya kerja keras hingga sore. Hingga, hanya satu anak tangga lagi untuk menyelesaikan tugas. Xu Huang telah melewati dua rintangan, genangan lumpur dengan bambu sebagai jalan, dan potongan bambu runcing yang berayun bersilangan dengan sebuah tapi. Ini yang terakhir, melewati 500 anak tangga.

"Saya harus bisa! Tinggal satu anak tangga lagi!" Xu Huang melihat keatas sambil menggigit giginya. Dengan kaki gemetar, Xu Huang menginjak anak tangga terakhir, namun dia kesusahan untuk mengangkat kaki yang lain. Xu Huang berteriak keras dengan urat nadi menonjol di dahi dan lehernya, dia melemparkan tong berisi air yang dibawanya kedalam lubang.

Dengan nafas gusar Xu Huang terjatuh dengan satu lutut, dia merasa seakan-akan dunia telah terbalik. Hingga dia sepenuhnya terjatuh dan pingsan.

Paman Sun dan Sun Yiling melihat dari kejauhan, yang satu dengan kekaguman dan yang lain dengan dingin namun terlihat jelas ada sedikit kekhawatiran di matanya. Mereka melihat kerja keras Xu Huang dari pagi hingga akhirnya pingsan.

"Ling'er, bawa dia ke dalam rumah." Dengan tangan di belakang punggung, Paman Sun memberi perintah kepada Sun Yiling.

"Ah! Ayah, kenapa tidak biarkan saja bajingan besar itu." Sun Yiling berteriak mendengar perintah sang Ayah, dia menggerutu dengan wajah cemberut.

"Kamu gadis, kamu juga melihat kerja keras pemuda itu bukan?" Paman Sun hanya bisa menggelengkan kepala mendengar gerutuan putrinya. "Kamu juga terlihat sedikit khawatir tadi," goda Paman Sun sambil mengelus kepada sang putri.

"Omong kosong apa yang Ayah bicarakan!" Sun Yiling menginjakan kaki dengan kesal mendengar godaan dari Ayahnya.

***

Hingga satu bulan, setiap hari Xu Huang akan melakukan pekerjaan mengangkat air, dari yang awalnya sering pingsan hingga mampu membawa dua tong dengan ukuran yang sama, waktunya juga menjadi lebih singkat, yang biasanya selesai sore hari, sekarang siang pun sudah selesai. Sun Yiling juga sering datang membawakan makanan, hubungan mereka juga semakin dekat. Menurutnya, Sun Yiling tidaklah sedingin seperti yang diperlihatkan.

Dia juga telah banyak membaca, dia diizinkan membaca di kamar pribadi milik Paman Sun. Dia kini telah mengetahui dunia apa sebenarnya dunia ini, dunia ini bernama dunia Ziyue. Dan sekarang dia berada di benua manusia, satu dari tiga benua besar alam abadi Ziyue, dua yang lain yaitu benua iblis dan monster. Benua manusia sendiri terdiri dari banyak sekte dan klan. Secara garis besar mencakup tiga aliran, yaitu Buddha yang menempati sebagian wilayah barat, Kekaisaran yang menempati utara dan timur, serta sekte-sekte yang tersebar di wilayah kecuali wilayah Buddha. Wilayah selatan adalah wilayah khusus, wilayah ini berupa hutan prawan yang luas dan juga pintu ke benua monster.

Struktur benua monster lebih ringkas daripada benua manusia. Hal ini karena rasa monster cenderung bersaru, kecuali monster-monster yang belum membuka spiritualis mereka. Benua monster dibagi menjadi dua wilayah dengan Klan Naga dan Phoenix sebagai pemimpin.

Benua iblis lebih ringkas lagi, karena hanya ada satu pemimpin, yaitu Kaisar Iblis dan itu hanya berubah setiap Kaisar Iblis mati.

--

Matahari sore bersinar redup menandakan hampir tenggelam, Xu Huang sedang berada di dalam air sungai. Sun Hilang yang sedang duduk menopang dagu sambil melihat kearah Xu Huang yang hanya terlihat kepalanya.

"Yakin nih gak mau ikut mandi? Segar banget tahu. Lagian kamu sudah bau keringat gitu," Sambil memercikkan air kearah Sun Yiling,Xu Huang berbicara dengan sedikit ejekan.

Ih apaan sih, kamu tuh yang bau. Dasar bodoh besar!"Sun Yiling menjawab sambil mengerucutkan mulut kecilnya, setelah itu dia menggerutu sambil memutar matanya.

Dia merasa sedikit geli dengan tingkah konyol Xu Huang, namun dia juga sedikit kagum dan memujinya setelah melihat kerja kerasnya selama satu bulan. Menurutnya kalau diganti dia, tidak akan segigih itu.

"DING! Selamat kepada Tuan rumah mendapat 30 poin pujian, poin yang tersisa adalah: 40 poin,"

Suara mekanis dingin terdengar di benak Xu Huang, dia melirik kearah Sun Hilang yang sedang mengawasinya. Dia menebak bahwa Sun Yilinglah yang diam-diam memujinya. Sedikit kebanggaan tumbuh di hatinya.

"Status!" Dia berteriak dalam benaknya.

[Host: Xu Huang

Ras: Terran

Kultivasi: ranah pengumpulan Qi-5

Poin yang dibutuhkan untuk naik level: 140 poin

True Qi: 10 dari 1000

Skill: ilmu pedang dasar(belum dipelajari)

Luck Dynasty: 30

Tekhnik kultivasi: none

Poin pujian: 40 poin

Item yang dimiliki: 3 kartu pemanggilan karakter(3)

]

Setelah melihat bilah statusnya, Xu Huang keluar dari sungai dan mulai mengenakan pakaiannya. Hal itu karena dia melihat Paman Sun membantu seorang wanita paruh baya dengan wajah pucat berjalan. Menurut perkiraannya, wanita tersebut adalah Ibu Sun Hilang yang belum pernah ia temui selama di tempat ini.