Chereads / Sistem Kaisar Kekacauan(Indonesia) / Chapter 6 - Naga Banjir

Chapter 6 - Naga Banjir

Xu Huang meletakan kelinci yang sedang dibersihkan dan bergegas ke sumber teriakan. Dia terkejut melihat naga banjir sebesar batang pohon dengan dua kali seperti kaki elang di bawah perutnya, dua tanduk kecil di kepalanya, dan mata sebesar lonceng, dia tahu itu karena sangat mirip seperti penggambaran naga banjir di Bumi. Dia juga melihat Sun Yiling yang terkapar di sebelah batu pinggir sungai dengan hanya mengenakan sedikit kain di tubuhnya.

Xu Huang tanpa mempedulikan Naga Banjir yang, mengawasinya dengan mata sebesar lonceng itu, berlari menuju Sun Yiling. Dia mengambil tumpukan pakaian di batu sebelah mereka dan membungkus tubuh Sun Yiling. Dia mencoba membangunkan Sun Yiling tapi tidak ada tanggapan. Melihat wajah pucat serta darah yang keluar dari bibir Sun Yiling, Xu Huang sangat khawatir, dia bingung harus bagaimana.

Ang.. Ang..

Naga Banjir mengaum ke arah Xu Huang, dia merasakan aura samar bintang ungu dari remaja di depannya. Dia juga merasa sedikit ancaman darinya, menurutnya remaja di depannya sedikit berbeda. Monster beast memang sangat peka dengan ancaman, sudah menjadi naluri.

Xu Huang yang mendengar auman itu, baru mengingat bahwa masih ada Naga Banjir yang mengawasinya. Dia memeluk Sun Yiling dan memutuskan untuk membawanya melarikan diri. Namun, Naga Banjir itu dengan cepat keluar dari air dan terbang menghadang di depannya.

Xu Huang merasa sangat tertekan, dia sangat ingin pergi dari sini dan merawat Sun Yiling. Sial! Apa yang harus saya lakukan sekarang, seharusnya saya berlatih bertarung dulu sebelum pergi ke dunia luar. Xu Huang mengumpat dalam hati, dia merasa menyesal tidak bisa melindungi diri sendiri dan orang-orang nya.

Dengan tekanan yang begitu besar, Xu Huang pun memutuskan untuk bertarung habis-habisan. Dia menurunkan Sun Yiling dan mengambil pedang yang ada di tumpukan pakaian.

Dia berlari menuju Naga Banjir itu sambil menghunus kan pedang di tangannya. Dengan tekhnik pedang yang sangat kasar, dia mulai meretas tubuh Naga Banjir. Namun, sisik Naga Banjir itu terlalu keras, dia tidak bisa melukainya sama sekali.

Naga Banjir itu sedikit tersentuh melihat keputusan tegas Xu Huang untuk bertarung melindungi orang-orang nya daripada melarikan diri sendiri. Dia memutuskan untuk menguji seberapa besar tekad yang dimiliki remaja di depannya.

Naga Banjir itu mengibaskan ekornya seperti cambuk ke tubuh Xu Huang hingga terbang Xu Huang terbang terbalik.

Xu Huang batuk penuh darah, dia merasakan organ internalnya bergetar, namun dia tetap bersikeras untuk bertarung. Dia berdiri dengan goyah dan memegang pedangnya dengan erat.

Dengan napas berantakan, Xu Huang berlari kembali menuju Naga Banjir, disertai dengan teriakan dia mengayunkan pedang dengan membabi buta ke arah tubuh besar Naga Banjir.

Naga Banjir itu juga tidak tinggal diam, dia mengibaskan ekornya lagi hingga Xu Huang terlempar menabrak batu besar.

"Ang.. Manusia, kenapa kamu begitu keras kepala dengan hanya kekuatan kecilmu itu?" Dengan mata sebesar lonceng, Naga Banjir itu berkata.

Xu Huang sudah tahu kalau rasa Naga mampu berbicara bahasa manusia sebelum mereka berevolusi. Namun, dia masih sedikit terkejut mendengar secara langsung.

"Hah! Bagaimana tidak, bagaimana aku bisa mencapai puncak jalanku jika, aku tidak bisa melindungi orang-orang ku sendiri! Dengan nada serius dan ketegasan yang terlihat diwajahnya, Xu Huang berkata keras memandang mata besar Naga Banjir.

Sejujurnya, Naga Banjir itu sedang melintasi daerah ini dan merasakan aura samar bintang ungu. Dia menyerang Sun Yiling hanya karena ingin menarik keluar pemilik aura. Sekarang, sudah jelas remaja di depannya pemilik aura itu, itu sngat jelas saat remaja mengeluarkan ketegasan untuk melindungi. Aura bintang ungu sangatlah tebal.

Menurutnya, ini adalah takdir bisa bertemu dengan pemilik nasib kaisar. Ras Naga memang sangat dekat dengan bintang ungu, namun karena kesombongan Ras Naga dia tidak menemui Xu Huang secara langsung, tapi malah memancingnya, dia ingin mengetahui sifat sejatinya, dan sekarang dia merasa sangat puas dengan Xu Huang. Dia memperkecil ukurannya hingga sebesar tangan, setelah itu dia terbang ke arah Sun Yiling yang tergeletak di tanah.

Xu Huang melihat gerakan Naga Banjir itu dam menjadi waspada, dia berlari ke arah Sun Yiling untuk mencegah Naga Banjir itu, namun dia kalah cepat dengan kelincahan tubuh kecil Naga Banjir itu.

Xu Huang sangat khawatir dan takut Sun Yiling akan di sakiti, namun dia melihat hal yang mengejutkan. Dia melihat Naga Banjir itu terbang di atas Sun Yiling, mengulurkan cakarnya menyentuh dahi Sun Yiling. Dari jari Naga Banjir setitik cahaya merah keluar dan masuk ke dahi Sun Yiling.

Sebuah cahaya merah samar keluar dari tubuh Sun Yiling selama bebarapa saat, bulu matanya bergetar. Dia membuka mata, setelah sepenuhnya jelas dia terkejut melihat makhluk akrab tapi berbeda di hadapannya. Dia mencoba mengingatnya, setelah bebarapa detik dia menjerit keras mengingat makhluk apa itu.

Xu Huang, yang terbangun dari keterkejutannya akibat jeritan Sun Yiling berlari untuk memeluknya. Dia tidak mempedulikan apakah Naga Banjir itu akan menyerangnya atau tidak.

" Bagaimana keadaanmu? Apakah semua baik-baik saja?" Dengan nada penuh kekhawtiran Xu Huang bertanya.

"Mm, a-aku baik-baik saja, aku merasakan tubuhku semakin kuat dan sepertinya kultivasi ku akan menerobos," Sun Yiling sebenarnya sangat malu dipeluk Xu Huang seperti ini. Namun, melihat wajah khawatirnya dia hanya bisa menjawab dengan lemah.

"Itu keberuntungannya bisa mendapat setetes esensi darahku, huh!" Naga Banjir yang mengawasi dua manusia di depannya berkata dengan bangga.

Sun Yiling tersadar bahwa ada yang mengawasi mereka, dia mendorong Xu Huang menjauh. Setelah itu, dengan malu Sun Yiling meminta dia makhluk itu berbalik,dia memakai pakaiannya dengan benar setelah itu berbicara bahwa sudah selesai.

----

Di sisi lain, LvBu sedang membuat api dari ranting dan kayu yang telah ia kumpulkan. Sewaktu sedang fokus dalam pekerjaannya, dia merasakan aura bintang ungu sangat kental dari arah sungai tempat Xu Huang.

LvBu langsung berdiri mengambil tombaknya dan berlari ke arah sungai, dia tahu bahwa aura bintang ungu tidak semudah itu keluar, pasti ada hal yang menyebabkannya.

Setelah sampai di tepi sungai, LvBu melihat Sun Yiling dan Xu Huang dengan seekor Naga Banjir, dia merasa Naga Banjir ini yang menyakiti mereka berdua setelah melihat darah berceceran di area bekas pertarungan.

"Yang Mulia, jangan khawatir. Jendral akan melindungi kalian!" LvBu berteriak sambil membawa tombak ke arah Naga Banjir.

Xu Huang yang mendengar teriakan itu menoleh dan melihat, LvBu yang berlari membawa tombak menuju Naga Banjir. Dia ingin menghentikannya, namun terlambat, LvBu sudah menyerang Naga Banjir itu.

Akhirnya, pertarungan selesai dengan muka LvBu bengkak akibat tamparan ekor Naga Banjir. Hal itu karena perbedaan tingkat kultivasi mereka, ranah Naga Banjir adalah pil iblis yang setara dengan ranah Jiwa baru lahir, sedangkan LvBu hanya ranah inti emas-5.

***

Siang hari di depan goa, tiga manusia dan dua monster beast berkumpul. Mereka adalah Xu Huang, Sun Yiling, LvBu, Xiao Hei, dan Heilong yang adalah Naga Banjir.

Heilong memutuskan untuk mengikuti perjalanan ini, dia ingin melihat pertumbuhan pemilik nasib kaisar.

Xu Huang juga tidak mempermasalahkan hal itu, dia tidak tahu alasannya dan tidak mempertanyakannya. Xu Huang juga tahu bahwa Heilong berasal dari keluarga samping Klan Long benua monster dan telah diusir. Dia diusir karena jenisnya berbeda yaitu Naga Hitam, yang dianggap penghianat dari klan Long. Yang terpenting adalah Ibunya hanya Naga banjir sedangkan Ayahnya adalah Putra keluarga samping.

Pemberitahuan: beberapa hari kedepan tidak akan bisa update, karena sibuk. nenek depan rumah meninggal.