Saat jam olahraga selesai, Shea dan Janet duduk bawah pohon taman sekolah, Shea membuka botol minum yang baru saja ia beli dari kantin tiba-tiba seorang laki-laki merampas botol minum nya lalu berlari
" ehhhhh itu minum gue.... " teriak Shea dengan kesal
laki-laki itu menoleh kearah Shea lalu mengedipkan sebelah matanya dengan senyum jahil, meminumnya lalu kembali melempar botol minum kearah Shea
" thanks... " ucap nya dengan tersenyum manis, dan pergi begitu saja
" Yesaya... brengsek.... " teriak Shea dengan kencang, semua siswa dan siswi menatap kearahnya
" deabak... baru kali ini ada cewek yang panggil dia brengsek " ucap Janet menahan tawa
Shea berjalan di koridor kelas dengan raut wajah yang masih kesal atas tindakan Yesaya, tanpa ia sadar ia menabrak dan menumpahkan minuman seseorang
" sorry I did not mean it " ucap Shea sambil mengambil botol minum yang terjatuh
Laki-laki itu tersenyum melihat Shea
" anak baru ya... ? " Shea melihat wajah yang masih asing baginya
" iya... "
" Aiden..... " Shea diam sejenak menatap wajah tampan laki-laki itu, hidung yang mancung, alis mata yang tebal, bulu matanya yang panjang dan laki-laki ini bermata biru
Aiden melambaikan tangan nya karena Shea tak merespon uluran tangannya
" Shea..... " jawabnya setelah sadar dari lamunannya
" sekali lagi maaf gue nggak sengaja, gimana sebagai gantinya gue ganti minum Lo yang udah gue tumpahin " ucap Shea tanpa ragu
Aiden tersenyum manis, namun tak menjawab tawaran Shea langsung berjalan meninggalkan nya.
" Aneh..... " gumam Shea.
Saat sampai di kantin sudah banyak siswa dan siswi disana sedang menikmati jam istirahat, Shea melihat Yesaya dan teman-teman nya sedang duduk di kursi kantin paling belakang
" hai Shea.... " sapa Ragil
" sendiri aja, Janet mana ? " tanya Vino
Shea tak menjawab perkataan mereka berdua, ia menatap tajam laki-laki yang sedang duduk santai menikmati minuman nya, Shea tersenyum sinis lalu berjalan dengan santai kearah mereka tepat di hadapan Yesaya, Shea berpangku tangan.
Shea merebut minuman yang hendak di minum oleh Yesaya secara paksa, lalu meminum nya sampai habis dan membuang botol ke sembarang tempat.
Daniel, Ragil, Vino, Samudera, Cheryl, dan Nabila hanya diam, menahan tawa melihat Yesaya yang tak berkutik
Sontak kantin yang tadinya ramai akan suara hiruk piruk menjadi hening.
" kayaknya bakalan ada perang ni "
" gila berani banget tu anak baru "
" cari mampus tu anak baru "
para siswa dan siswi berbisik, Ajeng yang ada disana pun menahan napas takut sesuatu buruk terjadi pada Shea.
Di luar dugaan, wajah tampan Yesaya memberikan senyuman kecil pada Shea bahkan tak kalah manis dari senyuman Aiden.
" kita impas..... " ucap Shea, lalu pergi meninggalkan kan kantin.
" hahahaha " teman-teman Yesaya tertawa
" baru kali ini ada cewek yang berani ngelawan Lo .... " ucap Ragil
" jangan bilang kalo Lo naksir anak baru " ucap Vino, Yesaya hanya diam wajah nya yang tampan berubah dingin, membuat teman-teman berhenti tertawa.
" tapi kalo di perhatiin Shea cantik loh " puji Nabila
" bener banget " sambung Samudera
Daniel hanya tersenyum sambil menepuk pundak Yesaya " saingan Lo Aiden " bisik Daniel, sedangkan Yesaya tetap diam.
Saat pulang sekolah Janet menghampiri Shea di parkiran
" Lo mau ikut nggak "
" kemana ? "
" Basecamp " Shea nampak berfikir
Ajeng pun datang menghampiri mereka
" lain kali aja deh... " ucap Shea yang acuh tak acuh lalu langsung masuk kedalam mobilnya.
Yesaya dan teman-teman nya masih berada di parkiran melihat mobil jazz putih milih Shea keluar gerbang sekolah.
" Yesaya kampret... Lo apain Shea " bentak Janet dengan marah, namun tak di hiraukan olehnya
" apaan sih Lo Jan..... dateng langsung ngamuk, kurang sajen Lo..... " ucap Ragil
" diem Lo kutu kupret..... " bentak Janet
" hahahahaha " mereka menertawakan Ragil kecuali Yesaya
"gara-gara temen Lo yang resek ini, Shea jadi menghindar dari gue " Janet menunjuk Yesaya dengan kesal namun tak di hiraukan nya.
" yuk cabut... " ajak Daniel " lama-lama gue bisa gila dengerin ocehan nya Janet " mereka semua pun meninggalkan area sekolah.
Waktu terus berjalan, tak ada yang tau apa yang akan terjadi hari ini esok dan seterusnya, sama seperti halnya yang di alami Shea saat ini, setelah kejadian di kantin beberapa hari yang lalu membuatnya sekejap menjadi wanita populer yang di sanjung-sanjung oleh para siswa.
Shea keluar dari mobilnya, dan berjalan beriringan dengan Ajeng entah apa yang mereka cerita sampai Shea tak berhenti lagi tertawa mendengar celotehan Ajeng, pemandangan itu sangat di nikmati oleh Yesaya yang memperlihatkan nya dari kejauhan.
Saat berjalan di koridor kelas, Shea tidak sengaja menabrak seorang laki-laki
" sorry.... gue nggak sengaja.... " ucap Shea dengan sopan
" eh..... kalo jalan pakek mata " bentak laki-laki itu
" Lo kok nyolot sih... kan bisa ngomong baik-baik " bantah Shea
" berani ya Lo sama gue..... Lo nggak tau siapa gue ha... ? "
" penting gitu gue harus tau siapa Lo..... "
" Lo itu disini cuma anak baru "
" so..... kalau gue anak baru emang kenapa... masalah buat Lo.... "
" sialan Lo.... " laki-laki itu mendorong Shea hingga kepala nya membentur dinding,
" Shea... " ucap Ajeng dengan ketakutan
Melihat kejadian itu, Janet langsung menghampiri mereka
" Morgan..... Lo kok kasar banget sih sama cewek " bentak Janet
" bilangin tu sama temen Lo nggak usah sok jago jadi cewek " balas Morgan lalu pergi
" Morgan... brengsek Lo.... " maki Janet namun tak di hiraukan Morgan.
Akibat benturan, Shea merasa pusing penglihatan nya perlahan menjadi kabur dan lama semakin lama menjadi gelap.
Saat membuka mata, Shea sudah berada di ruang UKS di temani oleh Janet dan Ajeng
" akhirnya Lo sadar juga..... " ucap Janet dengan lengah
" kamu masih pusing ? " tanya Ajeng
" sedikit.... Lo jangan bilang Oma ya " pinta Shea, sedangkan Ajeng hanya mengangguk
Nabila dan Cheryl berlari ke UKS dengan tergesa-gesa
" Gawat..... " ucap Nabila dengan nafas yang sudah ngos-ngosan
" gawat kenapa.... ? "
" itu..... Yesaya sama Morgan.... "
" Lo kalo ngomong yang jelas dong..... " ucap Janet yang mulai kesal
" Yesaya sama Morgan berantem lagi.... " balas Nabila
" what... ????? masalah apa lagi sih tu orang..... berantem Mulu... " Janet langsung berlari keluar UKS
" kamu disini aja, jangan ikut campur masalah mereka " ucap Ajeng dengan panik
" ini semua ada hubungan nya sama Lo Shea " ucap Cheryl
" what gue... ? " Shea menunjuk dirinya
" cepetan..... kalo nggak, Morgan bisa mampus di hajar Yesaya " Nabila langsung menarik tangan Shea.
Benar saja di lapangan belakang sekolah, sudah ramai teman-teman Yesaya dan Morgan yang mencoba melerai mereka, namun tidak ada yang mampu. Yesaya terus menghajar Morgan tanpa jeda sedikitpun sampai tangannya terhenti saat Yesaya merasa tangan halus tapi dingin menahan lengannya.
Yesaya menoleh kebelakang, sosok Shea sudah menahan lengannya wajah Shea sudah terlihat pucat sekilas Yesaya melihat memar di kening Shea, sebelum ia memberikan pukulan terakhir pada wajah Morgan.
Semuanya terdiam, melihat Morgan yang sudah babak belur teman Morgan yang bernama Danu membawanya ke UKS
" Lo nggak apa-apa " tanya Yesaya dengan dingin, Shea hanya menggeleng lalu ia menarik tangan Shea menjauh pergi
" eh mau kemana Lo..... " teriak Janet
namun tak di hiraukan oleh Yesaya
" waw.... seketika Yesaya jadi peduli gitu sama Shea " ucap Samudera
" oh... inikah cinta..... " sambung Ragil yang sok puitis
" crazy..... baru kali ini gue liat Yesaya semarah itu " ucap Vino sambil merangkul Cheryl
" Lo ngapain ngerangkul gue " wajah Cheryl nampak sinis
" moment nya kan pas " jawab Vino dengan cengengesan
" pale Lo peang... " Vino mendapat toyoran dari Cheryl
" kasian deh Lo.... di kacangin " ejek Samudera dan Ragil serentak.
Ditempat lain, Yesaya dan Shea duduk taman sekolah ada rasa canggung diantara mereka berdua
" jidat Lo gimana ? "
" nggak apa-apa kok " Shea melihat luka di sudut bibir Yesaya " itu- "
Yesaya, menyentuh sudut bibirnya yang terluka sedikit rasa perih
" ini nggak apa-apa kok.... " ucap Yesaya
Shea mengeluarkan sapu tangan dari sakunya lalu perlahan membersihkan d***h segar di sudut bibir Yesaya
DEG....
keduanya merasa jantung mereka berdetak kencang, seakan ingin melompat
" kenapa harus berantem sih ? " tanya Shea di sela-sela saat ia membersihkan lukanya, namun Yesaya tak menjawab
" manja banget sih... " goda Daniel yang tiba-tiba datang menghampiri mereka, bukan hanya Daniel tapi yang lain juga
" iya.... biasanya juga ngobatin sendiri " sambung Samudera
" di obatin sama ngobatin sendiri beda kali Sam.... " ucap Ragil
" ehemmm ehemmm " Nabila dan Cheryl ikut menyinggung.
Shea mulai merasa risih dengan tingkah teman-teman Yesaya
" udah selesai, gue masuk dulu " ucap Shea yang hendak beranjak pergi namun tangan nya di tahan oleh Yesaya
" thanks... " Shea tersenyum manis lalu meninggalkan mereka
" demi dewa Neptunus, Shea beneran cantik bro.... " ucap Samudera yang terus memandang Shea, namun mendapat tatapan tajam oleh Yesaya
" roman-roman nya ada yang cemburu ni " ejek Ragil.