Shea sudah tiba di sekolah nya lebih awal dari biasanya, saat berjalan di koridor sekolah ia kembali berpapasan dengan orang yang selalu ingin ia jauhi, Morgan menatap nya dengan tajam menunjukkan permusuhan namun belum sampai Morgan menghampiri Shea tiba-tiba Aiden lebih dulu mendekati Shea.
" hai.... "
" Aiden " gumam Shea
" kantin yuk... " Aiden langsung menggenggam tangan nya, tak perduli seberapa banyak siswa memandang kearah mereka.
Sesampainya di kantin, Shea melepaskan genggaman tangan Aiden
" maaf.... tapi nggak seharusnya Lo narik gue kayak gitu " ucap Shea menahan kesal
" kenapa.....? apa karena gue bukan Yesaya " tanya Aiden dengan sinis
" nggak ada hubungan nya sama Yesaya "
" ok gue minta maaf karena udah lancang " Shea hanya diam saja
Daniel dan teman-teman nya pun melihat Shea sedang duduk bersama Aiden di kantin
" kok Aiden bisa Deket sama Shea ya " tanya Nabila
" wajar lah... Shea itu cantik cowok mana aja pasti kepincut sama dia, gue aja klepek-klepek liat dia " ucap Samudera dengan wajah jahilnya
" Shea nggak bakal mau sama wajah burik kayak Lo " ejek Nabila
" sialan Lo.... " balas Samudera
" dalam sekejap tu anak baru bisa ambil perhatian dua cowok ganteng sekaligus " ucap Cheryl
" bener banget sampe-sampe bisa buat Yesaya mukulin saudaranya sendiri abis-abisan " sambung Ragil
" wait..... inget mereka cuma saudara tiri "
ucap Vino mengingatkan status Yesaya dan Morgan.
Saat jam masuk berbunyi, Shea langsung berlari menuju kelasnya dan lagi-lagi ia harus berurusan dengan Morgan karena kembali bertabrakan dengan nya
" sorry.... " ucap Shea dengan gugup, Morgan hanya menatap nya dengan benci lalu menjauhinya, Shea bernafas dengan lega.
Shea tidak seperti biasanya, melamun dikelas bahkan materi pelajaran pun tak ada satupun yang masuk ke otak nya, entah kenapa yang ada difikiran nya terlintas bayangan Yesaya
" suttttt " Janet menepuk pundak Shea menyadarkan ia dari lamunannya
" Lo mikirin apaan sih " bisik Janet, namun Shea tak menjawab dia hanya menggeleng
" fokus... " bisik Janet lagi, Shea pun kembali memperhatikan buk Sarah menjelaskan soal.
Jam istirahat, Shea lebih memilih duduk di taman bersama Ajeng di bandingkan kekantin
" biasanya kamu kekantin sama Janet "
" lagi nggak mood aja "
" apa karena nggak ada kak Yesaya " Shea tertegun mendengar ucapan Ajeng yang spontan, dan mungkin itu juga benar
" apaan sih... jangan aneh-aneh deh " bantahnya, Ajeng hanya senyum-senyum.
" lagi pada ngapain.... ? " Aiden dan menghampiri Shea dan Ajeng, membawa kantong kresek yang berisi makan
" boleh gabung kan " tanya Aiden, merasa tidak enak hati, Ajeng memilih meninggalkan Shea dan Aiden bersama
" oh ya.... kamu mau ikut group musik sekolah kita ngga? " ajak Aiden, mendengar kata-kata musik Shea langsung tersenyum senang
" boleh..... " ucap Shea dengan antusias
merekapun membahas tentang musik, seketika Shea melupakan rindunya pada Yesaya. Dan lagi-lagi Daniel mendapati mereka bersama di taman.
Saat perjalanan pulang sekolah, Shea menceritakan pada Ajeng tentang tawaran Aiden untuk masuk ke group musik sekolah mereka dengan antusias
" jadi, sekarang kak Aiden atau kak Yesaya " tanya Ajeng membuat Shea tak berkutik
" apaan sih Lo jeng... " Shea menjadi gugup
" dari cara kak Aiden memperlakukan kamu dengan baik, aku yakin kalo kak Aiden itu suka sama kamu " ucap Ajeng
" udah..... Lo jangan mikir terlalu jauh " Shea tertawa dengan garing.
Sesampainya dirumah, Shea langsung disambut oleh Anita
" Ajeng masuk dulu Oma " ucap Ajeng dengan sopan
" Shea.... papi kamu tadi nelfon " ucap Anita
" serius Oma.... terus papi bilang apa? kapan papi pulang kesini? " tanya Shea dengan bersemangat
" papi kamu belum bilang apa-apa, dia hanya menanyakan kabar kamu " jawab Anita, senyum yang nampak di wajah Shea berubah menjadi suram
" Shea kekamar dulu Oma " ucap Shea dengan kembali tak bersemangat, Anita hanya menghela nafas saat kembali melihat perubahan sikap Shea.
Dikamar nya, Shea berbaring diatas ranjang sambil memeluk bingkai foto dirinya bersama sang ayah
" Shea kangen Pi.... " gumam Shea
" apa, papi nggak kangen Shea... " tak terasa Shea meneteskan kembali airmatanya.
Drrrrrrrttttt Drrrrrrrttttt
Suara getaran ponsel Shea terdengar dari dalam tasnya, Janet menghubungi nya
" ya hallo.... "
" Shea... Lo dimana? "
" gue lagi dirumah "
" main kerumah gue yuk... bosen nih sendirian di rumah.... " ajak Janet
sejenak Shea memikirkan ajakan dari Janet
" kelamaan mikir Lo... pokoknya gue tunggu di rumah ya... bye " ucap Janet lalu mengakhiri panggilannya
Shea langsung bergegas mengganti pakaian nya, memakai jeans pendek di atas dengkul memakai Hoodie, rambut nya iya biarkan tergerai lalu memakai sepatu snakers berwarna putih
" Oma.... Shea kerumah temen dulu ya " Shea menghampiri Anita di ruang keluarga
" kamu hati-hati ya.... pulang nya jangan larut malam "
" siap Oma..... "
" kamu bawa mobil ? "
" enggak aku mau minta di antar pak Ujang aja, bisa kan? "
" ya udah kalau gitu, sekalian pak Ujang jemput Opa di office "
" bye Oma... "
sekitar setengah jam kemudian, Shea sudah sampai di gerbang rumah Janet, suasana nya memang terlihat sepi.
" akhirnya.... Lo sampe juga " ucap Janet yang langsung membuka pintu
" emang yang lain pada kemana? bukannya Daniel sama temen-temen sering kumpul disini " tanya Shea
" mereka semua lagi di basecamp "
" terus kenapa Lo nggak ikut ? "
" males aja... lagian di sana pasti ada Monika "
" Monika....? emang dia siapa "
" pokoknya Monika itu cewek paling nyebelin bin resek di antara temen-temen nya Daniel "
" bukannya Lo bilang Yesaya paling nyebelin "
" yah.... dia salah satunya "
Janet dan Shea sedang asik nonton Drakor di kamar, entah sudah berapa jam mereka menonton, sampai mereka merasa terganggu saat mendengar beberapa suara motor yang berhenti di halaman rumah nya
" tuh pasti mereka " ucap Janet " Lo tunggu bentar ya, gue kebawah dulu " kini hanya Shea yang menonton sendiri.
Janet menemui Daniel dan yang lainnya di ruang tamu
" hai Janet.... udah lama ya nggak ketemu " ucap wanita yang duduk tepat di sebelah Yesaya, Janet malas menanggapi nya
" buatin minum dong " pinta Daniel
" mualessssss buat aja sendiri " ucap Janet dengan kektus
" kalian ngapain kesini " tanya Janet sambil berdiri dengan berpangku tangan di depan Daniel
" kan emang biasa kita kesini... Lo kalo jutek gitu tambah cantik deh " goda Ragil
" apa sih Lo ubi rebus.... " bantah Janet
" hahahaha " Samudera, Vino, Nabila, dan Cheryl menertawakan Ragil
" kampret Lo Jan..."balas Ragil dengan kesal
Janet beralih menatap kearah Monika yang duduk bersebelahan dengan Yesaya, betapa menjijikkan nya melihat Monika bermanja-manja dengan Yesaya namun tak di hiraukan oleh Yesaya.
Janet menghentakkan kakinya dengan kesal lalu berjalan kearah dapur mengambil dua minuman kaleng
" tumben minum dua sekaligus " tanya Daniel yang tiba dari ambang pintu dapur
" buat temen gue... "
" siapa.... ? " tanya Daniel dengan menaikan satu alisnya yang tebal
" bukan urusan Lo..... " Daniel langsung menarik tangan adiknya
" cewek atau cowok " tanya dengan sinis, Janet hanya tersenyum kecil lalu pergi
" awas aja ya kalo Lo ngurung cowok di rumah ini... gue abisin tu cowok " teriak Daniel dengan kesal namun tak dihiraukan oleh Janet
Janet masuk kedalam kamarnya dengan wajah kesal
" Lo kenapa? "
" tuh Daniel ngajakin temen-temennya kesini, kalo yang lain sih nggak jadi masalah, tapi dia malah ngajak temennya yang paling gue benci... kesel gue " Shea berfikir mungkin wanita yang di maksud Janet adalah wanita yang bernama Monika.