Tepat pukul 19.30 Darma dan keluarganya sudah berada di sebuah restauran Jepang yg terkenal, banyak sekali para tamu yg berdatangan untuk makan malam disana. Malam ini Vee tampil begitu cantik, rambutnya yg panjang di hiasi dengan bandana berwarna putih memakai baju rajut lengan panjang bewarna cream dengan rok pendek diatas lutut, dan memakai sepatu snakers berwarna putih dengan make up yg juga tidak terlalu menonjol, karena sejatinya dia memang sudah cantik dengan kulit tubuh yg putih dan bola mata yg berwarna coklat, hidungnya yg mancung, dan ketika ia tersenyum nampak terlihat lesung pipinya yg membuatnya semakin cantik.
" selamat malam Pak Darma... " sapa seorang laki-laki yg hampir seumuran dengan Darma " selamat malam Pak Gunawan " balas Darma sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat " owhhhh jadi ini putri kecil mu? Dia begitu cantik " puji Gunawan yg melihat ke arah Vee, kamudian Vee pun menyalami tangan Gunawan dengan sopan.
" Bagaimana kabarmu ? " tanya Gunawan yg menghangatkan suasana " seperti yg kamu lihat, aku nampak begitu sehat bukan?? " ucap Darma sambil tersenyum " Pak Gunawan, apa istrimu tidak ikut? " tanya Mega, " Owhhhh kebetulan sekali istri dan putraku belum bisa hadir untuk makan malam bersama kita, Darma kau tau sendiri kan bagaimana sifat putraku dan istriku Sekarang masih berada di Paris " jawab Gunawan sambil tersenyum
" tidak apa-apa, aku memaklumi putra mahkotamu itu " balas Darma dengan tertawa.
Selama makan malam, Vee hanya diam saja sambil mendengarkan mereka berbicara dan entah apa yg mereka bahas pada saat itu. Vee pun mulai merasa bosan, sampai akhirnya dia mutuskan untuk berjalan-jalan melihat pemandangan malam di kota. Dia berdiri di rooftof menikmati angin malam yg sejuk dan kerlap kerlip lampu ibukota dan dia melihat perbincangan orang tuanya yg menurutnya itu sangat membosankan. Pada satu titik, Vee melihat seorang laki-laki duduk sendiri sambil memegang sebuah buku, dia terlihat begitu sangat tampan namun untuk melihat usia nya mungkin terlihat sangat jauh dibandingkan Vee yg baru menginjak umur 16 tahun.
Merasa ada yg memperhatikannya, tiba-tiba laki-laki itupun menatap Vee yg tak kalah tajam nya, kamudian Vee pun merasa gugup namun tak bergerak dari tempatnya.
Melihat Vee yg masih terdiam di tempatnya, laki-laki itupun mejauhi Vee tanpa menyapanya. Tersentak Vee terkejut saat Mega memanggil namanya " Vee, kamu lihat apa? " tanya Mega " enggak ada apa-apa kok Mom " jawab Vee sambil melirik kesana kemari mencari sosok pria tampan yg di lihatnya tadi. " ayo, Dady kamu sudah selesai dan kita mau pulang " ucap Mega sambil menuntun tangan Vee, dan ia pun mengiringi Mega menuju Darma.
" sekali lagi, saya minta maaf Pak Darma atas ketidak hadiran putra dan istri saya " ucap Gunawan dengan sopan " tidak apa-apa, masih ada hari esok untuk mempertemukan anak kita " balas Darma dengan baik. Darma pun meninggalkan restauran tersebut, disisi lain Gunawan masih berada di parkiran dan dimelihat sosok pria yg sangat di kenalinya itu
" Brian... " panggil Gunawan, pria itupun menoleh dengan acuh tak acuh, kemudian Gunawanpun mendekatinya " bukankah kamu bilang, bahwa kamu tidak ingin ikut? " tanya Gunawan, pria yg bernama Brian itu hanya diam tanpa ekspresi " bearti secara tidak langsung kamu sudah melihat calon istri mu " sambung Gunawan mendengarkan ucapannya Brian hanya memberikan senyum tipis tanpa arti lalu meninggalkan Gunawan disana.