Keesokan harinya Jay datang ke rumah kedua orang tua Humairah. Pria tampan itu sudah berada di teras rumah bersama sang kekasih yang ia cintai. Humairah menatap Jay yang tengah menggenggam tangannya dengan erat. Terlihat dari wajah pria itu benar-benar sangat frustasi, Humairah berpikir mungkin sudah tahu tentang kedua orang tuanya yang memutuskan untuk bercerai.
"Oppa."
Mendengar panggilan dari sang kekasih Jay langsung menatap Humairah. "Iya."
"Oppa kenapa? Sudah lima menit hanya diam saja."
Jay langsung merasa bersalah karena sudah mendiami sang kekasih. "Maaf, Oppa sekarang lagi banyak pikiran."
Humairah menggenggam tangan, Jay. "Tidak masalah kok, kalau Oppa belum mau cerita."
Jay menatap Humairah, "Aira, maaf Oppa harus kembali. Ada yang harus Oppa selesaikan di Korea."