"Masih sanggup ya lo gangguan gue? Segitu bangganya lo mau cerai sama istri lo. Awalnya gue kenal sama lo, gue kira lo cowok yang baik. Ternyata penilaian gue salah setelah lo memilih tidur dengan sahabat gue. Lo sama dia sama-sama bajingan, dengan mudahnya kalian berdua tidur bersama, tanpa ada ikatan suami istri. Setelah gue udah ikhlas dengan semua yang kalian lakukan. Kalian berdua hadir kembali di kehidupan gue, dan kembali mengingat masa lalu gila itu. Sekarang kalian sudah punya anak dan kalian memilih bercerai. Gila, ini benar-benar gila! Lo mau gue balik sama Lo? Sorry, gue gak minat sedikitpun. Di hati gue udah ada Jay, dan itu tidak bisa diganggu gugat lagi!"
Fauzan mengepal kedua tangannya karena ia kesal mendengar nama Jay. "Dia itu hanya pria asing! Kalian berdua itu tidak cocok, ingat tembok kalian terlalu kokoh dan tinggi untuk diruntuhkan. Tuhan kalian berbe–,"