Jay pulang ke rumah dan saat pria itu masuk ke dalam rumah, ia melihat Humairah tengah tertawa bersama Jung hoo. Mereka terlihat sangat bahagia dan saat Jay akan masuk ke dalam kamar, Humairah berlari kearah Jay dan memegang tangan Jay.
"Oppa, kamu masih ingat dengan teman chatting aku yang di aplikasi pencarian jodoh itu? Aku menemukannya, dan ternyata dia itu selama ini ada di rumah ini..." Ujar Humairah.
"I--,"
"Jung hoo Oppa, dia cowok yang aku bilang ghosting itu. Dunia itu sempit ya, aku bisa ketemu sama orang yang sangat ingin aku temui.." lanjut Humairah yang terlihat sangat bahagia.
Jay menatap Jung hoo, yang tengah duduk diam di atas sofa. Pria itu menatap Humairah dan tersenyum. "Selamat," balas Jay yang langsung melanjutkan langkahnya.
Humairah memanyunkan bibirnya saat melihat Jay yang tak banyak bicara. Jung hoo mendekati Humairah dan memegang bahu gadis cantik tersebut.
"Humairah, aku mau susul Jay dulu ya.." ujar Jung hoo.
"Iya kak," jawab Humairah.
Jung hoo langsung masuk ke dalam kamarnya dan Jay. Terlihat Jay tengah melihat ponsel miliknya dan melihat siapa yang sudah membuka ponselnya. Terlihat gambar Jung hoo, di galeri ponsel-nya.
"Jay," panggil Jung hoo.
Jay menatap Jung hoo, "kamu buka ponsel aku? Tanpa izin? Kapan kamu membuka ponselku?" Tanya Jay.
FLASHBACK-
Di ruang kelas,
Jay meninggalkan ponselnya, dan tiba-tiba saja ada notifikasi masuk ke ponsel pria tampan tersebut. Jung hoo yang ada di samping, langsung mengambil ponsel tersebut dan membaca chatting-an dari aplikasi yang ada di ponsel Jay.
"What? Jay ikut biro jodoh kah? Ada-ada aj--, eh bukannya ini gelang Humairah?" Ujar Jung hoo langsung membuka profil dan membuka chatting Jay dan Humairah.
Ia mengetik pesan, Jung hoo menanyakan nama gadis tersebut dan dia terkejut saat mengetahui ternyata gadis itu adalah Humairah. Jay masuk ke dalam ruangan dan Jung hoo langsung meletakkan ponsel itu kembali ke tempat awal.
"Dari mana?" Tanya Jung hoo.
"Keluar tadi, oh iya aku mau ke bank sebentar, aku duluan ya.." lanjut Jay.
Pria itu langsung keluar dari ruangan dan Jung hoo langsung memilih keluar dari dalam ruangan, menuju rumah untuk bersiap-siap bertemu dengan Humairah. Dia yang akan ke cafe tersebut, karena ia yakin Jay akan terlambat datang ke Cafe. Ia akan mengambil kesempatan, dan ia akan berusaha mendapatkan hati Humairah dengan mengaku-ngaku menjadi KMH.
"Sorry Jay, kali ini aku gak bakal menyerah. Aku akan perjuangkan cintaku walau harus berbohong.." ujar pria tersebut.
FLASHBACK END-
"Maaf aku tidak sengaja membuka ponsel kamu. Soalnya ponsel kamu jatuh ke lantai saat itu dan aku tidak sengaja membuka pesan dari teman chatting-an mu..." Jelas Jung hoo.
"Dan mengaku jadi KMH? Iya?" Tegas Jay.
Jung hoo langsung terdiam, "maaf, tapi aku sangat ingin dekat dengan Humairah. Maka dari itu aku mengaku jadi KMH, untuk bisa dek--,"
"Apa yang kamu lakukan itu salah, jika Humairah tau dia akan marah besar dan kecewa padamu. Kenapa kamu harus membohongi gadis polos itu? Apa kamu gak kasihan dengan dia?" Tanya Jay.
"Dengan cara ini aku bisa dekat dengan Humairah. Kamu kesal karena aku mengaku jadi diri kamu? Iya? Ingat Jay, kamu pernah bilang tidak memiliki rasa dengan Humairah. Jadi biarkan aku mendapatkan hatinya dan lebih baik kamu simpan rahasia ini. Aku akan menjadi KMH, dan aku akan mendapatkan hati Humairah.." jelas Jung hoo.
Jay menatap Jung hoo, pria itu langsung keluar dari dalam kamar. Ia memilih untuk tidur di ruang tamu. Jay benar-benar kesal dan tidak ingin berdebat dengan Jung hoo. Humairah masih duduk di ruang tamu dan saat akan berjalan ke dalam kamar, ia melihat Jay tengah berdiri di belakangnya.
"Oppa?" Ucap Humairah.
"Apa yang akan kamu lakukan, jika terjerat cinta beda kepercayaan? Apa kamu akan meninggalkan Tuhanmu atau tetap bertahan memeluk kepercayaan mu?" Tanya Jay.
Humairah mengerutkan dahinya, "maksud Oppa apa?" Tanya Humairah.
Jay tersenyum kecil dan mencubit pelan pipinya. "Apapun pilihan kamu, jangan pernah menyesal dengan keputusan yang sudah kamu pilih. Pikirkan semuanya dengan matang-matang ya.." lanjut Jay yang tersenyum kearah Humairah.
Gadis itu menatap Jay dan pria itu langsung duduk di sofa. Di lantai dua, Jung hoo mengepal tangannya dan langsung tersenyum saat Humairah menatap kearahnya. Hafiz keluar dari dalam kamar, dan mendekati adiknya.
"Bobo lagi, biar nanti bisa tahajjud..." Ujar Hafiz.
Humairah menganggukkan kepalanya dan masuk ke dalam kamar. Hafiz tersenyum melihat adiknya dan duduk di samping Jay. "Tadi ngapain ke bank?" Tanya Hafiz pada Jay.
"Ada urusan, dan itu urusan pribadi. Jadi gak boleh tau," balas Jay sambil terkekeh.
Hafiz ikut terkekeh dan mereka berdua langsung menonton televisi. Jung hoo menuruni anak tangga dan berjalan ke ruang tamu. Hafiz menatap Jung hoo, "mau kemana?" Tanya Hafiz.
"Mau ke toserba, pergi dulu ya.." jawab Jung hoo.
Hafiz mengganggukkan kepalanya, Jay hanya diam dan tak mau menatap wajah sahabatnya itu. Di dalam kamar, Humairah membuka ponsel dan melihat foto profil akun pencarian jodoh milik KMH, dan mengecek profil nomor milik Jung hoo.
"Beda? Dari kesukaan beda. Hm, mungkin perasaan gue aja kali ya.." gumam Humairah yang langsung meletakkan ponselnya di kasur.
***
Pukul 01:00 WIB.
Humairah bangun dari tidurnya dan berjalan ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Dia akan melakukan sholat tahajjud, setelah selesai mengambil wudhu, gadis itu langsung memakai mukena. Humairah berjalan keluar kamar, menuju tempat sholat yang sudah ada di dalam rumah tersebut. Hafiz mencari rumah sewa yang memiliki tempat khusus untuk sholat.
Humairah berjalan kearah ruangan tersebut dan melihat Jay tengah melakukan sholat tahajjud. Gadis itu masuk ke dalam ruangan dan ikut sholat. Jay melakukan salam dan langsung berdoa pada sang maha pencipta dan maha segalanya. Setelah sholat, pria itu berdiri dan langsung kagum melihat wajah Humairah. Pria itu duduk kembali dan menatap Humairah yang tengah menjalankan sholat tahajjud.
'Gadis yang sempurna dan pasti untuk orang yang sempurna..' batin Jay.
Humairah melakukan salam dan langsung berdoa. Gadis itu berdoa dengan sangat khusyuk sehingga tak menyadari bahwa Jay masih ada di ruang tersebut. Jay terus saja melihat wajah Humairah dan pria itu langsung sadar saat mendengar deheman dari Hafiz.
"Matanya di jaga," ujar Hafiz sambil terkekeh.
Jay langsung berdiri dan keluar dari ruangan. Hafiz tertawa pelan dan memilih untuk melakukan sholat sunah tahajjud. Humairah selesai berdoa dan gadis itu langsung keluar dari ruangan.
"Oppa, aku akan menjawab pertanyaan Oppa tadi.." ujar Humairah yang menatap Jay duduk di sofa ruang tamu.
Jay menatap Humairah, "apa jawaban kamu?" Tanya Jay.
"Aku akan tetap memeluk agamaku, sampai aku meninggalkan dunia ini..." Jawab Humairah.
"Bahkan merelakan cintamu?" Lanjut Jay.
"Aku akan merelakan rasa cintaku, karena aku yakin Allah sudah menyiapkan yang terbaik untukku..." Jelas Humairah sambil tersenyum kearah Jay.