Bab 75
Aku pun menceritakan bagaimana bisa ku mengagumi Andini pada Kinan. Ia seperti tidak terima saat aku melontarkan kata-kata bahwa ada kata cinta di antara aku dengan Andini. Kinan benar-benar cemburu melihatku bersama Andini. Mengingat, Andini yang belum bersuami ataupun pacar.
Kinan takut jika selama ini aku hanya menganggap dia sebagai adik saja. Dan, perasaan cinta itu akan melebur seiring berjalannya waktu ketika aku menemukan seseorang yang pas untuk ku jadikan istri.
"Oh ... Kinan, sungguh kamu sudah berpikir salah jika memang benar seperti itu cara berpikirmu."
Aku menghela napas panjang dan menatap dengan dalam wajah Kinan yang tampak kesal. Kemudian, Kinan memegang halus pipiku. Ia menilik inci demi inci wajahku yang seketika jantung pun ikut berdegup kencang.
"Apa yang akan kamu lakukan, Kinan?" gumamku dalam hati.