Falisha yang sengaja berdandan cantik malam ini, membuat Arian bertanya-tanya. "Kamu mau ke mana, Falisha?" tanya Arian. Falisha pun menjawab, "Memangnya tidak boleh jika aku berdandan untuk suamiku?" ujar Falisha seraya menyisir rambutnya.
Arian merasa tidak enak hati melihat Falisha yang bersikap seperti ini. Ia tak memungkiri bahwa kini rasa dendamnya hanya pada sang ibu mertua. Rasa benci Arian terhadap Falisba, perlahan terkikis oleh sikap Falisha yang semakin hari semakin terlihat kasihan.
Tapi Arian juga tidak mau jadi pengecut. Ia sadar bahwa dirinya kini mempunyai seseorang yang ia anggap sebagai belahan jiwa, yaitu Sarah.
Arian tahu maksud Falisha berdandan seperti itu. Tapi Arian tetap tidak mengajak Falisha pergi berdua. Arian tetap akan pergi seorang diri karena di sana, Sarah sudah menunggu.