Tapi, Asma bersikeras untuk tetap meninggalkan Alzam dengan berkata, "Ya sudah, jika kamu tidak berani mengatakan ini semua pada Orangtuamu, maka rahasiakan saja soal putusnya kita hingga kamu bisa membuka matamu, dan melupakan aku!"
JLEB~~~
Bagai burung yang sudah terbang bebas di awan, kini harus jatuh terperosok tanpa rem hingga membuat luka yang amat dalam. Perasaan yang telah di pupuk dengan sangat hati-hati itu, seketika hancur saat Sang kekasih hati memilih untuk tidak ingin berada di dalam genggamannya lagi.
"Asma Nadia ... Kenapa?" tanya Alzam. Air matanya pun tak bisa ia bendung lagi. Kali ini, Alzam sedang merasakan pergolakan batin yang ia sendiri pun tak tahu cara menenangkannya.
"Kabari aku jika kamu sudah siap untuk memberitahu kedua orangtua kita!" jelas Asma yang langsung menutup teleponnya begitu saja. Kemudian Asma ke luar dari kamarnya untuk mengembalikan ponsel kepada Ayah Yusuf dan kembali lagi ke kamarnya.