Chereads / BLIND (Olivia Jasmine) / Chapter 6 - Olivia, Aku Mencintaimu

Chapter 6 - Olivia, Aku Mencintaimu

Karena Pak Ardi pun tidak biasa dengan pembicaraan ini, Beliau pun langsung menanyakan apa maksud Yuda Wistara mengajak Pak Ardi untuk mengobrol.

Yuda pun menjawab, "Begini, Pak ... Ada yang mau saya bicarakan dengan Bapak mengenai hubungan Bapak dengan Ayah saya, Antonius."

DEG~~~

Irama jantung Pak Ardi seketika berdegup kencang. Kedua matanya mulai menatap tajam benda yang ada di depannya. Tangan dan bibir pun turut serta menampakkan ekspresi spontan ketika mendengar nama Tuan Antonius.

"Ada apa dengan Tuan Antonius, Pak Yuda?" tanya Pak Ardi dengan harap Yuda tidak membicarakan soal hutang piutang antara Pak Ardi dengan Tuan Antonius.

"Beberapa waktu yang lalu, saya melihat Pak Ardi datang menyambangi rumah Papa saya. Saya pun mendengar apa yang sedang diperbincangkan oleh Pak Ardi dan juga Papa. Nah, sekarang ... Bagaimana kalau saya membantu Pak Ardi untuk melunasi semua hutang-hutang Bapa kepada Papa saya? Karena, saya percaya, bahwa Pak Ardi adalah orang yang bertanggungjawab," ujar Yuda.

Pak Ardi yang memang sedang dalam masa sulit dan tidak tahu lagi harus meminta bantuan pada siapa lagi, maka ia pun menerima tawaran dari Yuda. Meski sebenarnya, Pak Ardi tahu bahwa tidak mungkin bagi Yuda mau memberikan pinjamannya tanpa syarat. Pak Ardi hanya ingin masalahnya dengan Tuan Antonius itu selesai, baru lah ia memikirkan tentang urusannya dengan Yuda.

Satu tahun pun berlalu. Setelah Pak Ardi di berhentikan oleh Tuan Antonius dari Perusahaannya, Beliau sempat menganggur sampai-sampai tidak bisa menyicil uang yang di pinjam Pak Ardi kepada Yuda. Walaupun memang Yuda tidak pernah permasalahkan hal itu.

Hingga akhirnya, Yuda telah lulus dari Kuliahnya lalu ia menerima tawaran dari Sang Ayah untuk mengelola Perusahaan yang bergerak di bidang Property milik Ayahnya. Karena Sang Ayah melihat potensi Yuda sangat besar. Terbukti, Yuda bisa mengatur keuangannya sejak ia duduk di bangku kuliah. Semua fasilitas finansial yang di berikan oleh Sang Ayah, ia tabung sehingga bisa membantu melunasi hutang Pak Ardi kala itu.

Selama satu tahun ini, Yuda dan Pak Ardi masih menjalin hubungan baik. Yuda pun mengajak Pak Ardi untuk bekerja bersama dengannya dan mendapatkan posisi yang terbilang cukup enak di Perusahaan Properti milik Yuda tersebut. Dan sedikit demi sedikit, Pak Ardi mulai menyicil hutangnya pada Yuda yang berkisar Seratus Juta Rupiah.

Ketertarikannya dengan putri Pak Ardi, tidak lah pudar. Yuda pun berniat untuk memaparkan segala keinginannya untuk memiliki Olivia pada Pak Ardi. Karena saat ini, ia telah merasa mampu untuk melamar wanita yang sangat ia cintai dan ia kagumi itu.

Di saat jam Kantor sedang berlangsung, Yuda sengaja datang ke ruangan Pak Ardi. Di sana, Yuda melihat Pak Ardi sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya. Namun, saat Yuda datang, dengan spontan Pak Ardi menghentikan jari-jarinya yang sedang menari dengan lincah di atas keyboard.

"Halo ... Pak Ardi. Apa saya mengganggu Bapak?" tanya Yuda seraya menjeda langkahnya untuk masuk ke dalam ruangan.

"Ah tidak, Pak. Silahkan masuk!" ajak Pak Ardi yang berdiri menyambut kedatangan Bosnya itu. Yuda pun berjalan dengan gagahnya menuju kursi.

Pak Ardi dan Yuda duduk berhadapan. Bibir bergetar dan tatapan fokus ke arah Pak Ardi. Hal itu membuat Pak Ardi akhirnya memulai percakapan dengan sebuah pertanyaan yang membuat Yuda semakin gugup dan tergesa-gesa.

"Ada apa, Pak?" tanya Pak Ardi.

"Begini Pak, saya mau membicarakan perihal hutang Baapk pada saya."

DEG~~~

"Iya, kenapa Pak?"

Kemudian Yuda mengatakan apa yang sudah menjadi rencananya sejak awal.

"Pak, bagaimana jika hutang Bapak pada saya, saya anggap lunas. Tapi dengan satu syarat. Bapak mau menikahkan putri Bapak dengan saya," ujar Yuda.

"Apa? Maksud Bapak, Olivia Jasmine anak saya? Memang Bapak tahu Olivia?" tanya Pak Ardi.

"Saya tahu, Pak maka dari itu, saya sangat tertarik dengan anak Bapak yang bernama Olivia itu."

Pak Ardi pun berpikir dan melihat Yuda seorang Bosnya yang tampan, muda dan baik itu tertarik dengan anak nya Olivia. Pak Ardi begitu senang dengan tawaran yang Yuda tawarkan itu. Bukan hanya karena hutangnya bisa lunas. Akan tetapi, keluarganya akan sangat beruntung jika punya menantu kaya raya seperti Yuda. Dan Olivia pun pasti akan sangat bahagia karena hidupnya akan terjamin.

"Baik, Pak. Saya akan bicarakan soal ini dengan istri Saya. Tapi sebelumnya, Saya mau mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak atas semua kebaikan yang sudah di berikan terhadap saya," ungkap Pak Ardi.

"Iya Pak, oh ya ... Panggil saya Yuda saja ya Pak agar terbiasa." Yuda dan Pak Ardi pun saling melempar senyuman satu sama lain dan menutup perbincangan antara Pak Ardi dan juga Yuda.

Selepas pulang Kantor, Pak Ardi bergegas menancap gas mobilnya dan melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pak Ardi ingin cepat-cepat bertemu dengan Sang Istri tercintanya Ibu Chintya.

Sesampainya di rumah, Pak Ardi tampak tergesa-gesa saat membuka pintu dan memanggil Sang istri. Beliau duduk di kursi ruang tengah seraya membuka dasi dan meletakkan tas di meja.

Bu Chintya pun datang dan menyapa Pak Ardi yang sedari tadi memanggil-manggil dirinya. "Ada apa, Pak?" tanya Sang istri. Pak Ardi pun mengajak bu Chintya duduk di sampingnya. Pak Ardi menceritakan semua yang di katakan oleh Yuda.

Bu Chintya terkejut hingga tak bisa berkata apa pun mengenai cerita yang hendak di tuturkan oleh Sang suami.

"Tapi Pa, Papa kan tahu bahwa Olivia sudah punya seorang kekasih yaitu Erlangga."

"Halah ... Sudah lah Bu, apa yang mau diharapkan dari Erlangga? Dia hanya bekerja sebagai Karyawan biasa. Mana bisa dia membahagiakan Olivia?" ujar Pak Ardi.

Bu Chintya pun tersenyum kecil. Tampaknya bu Chintya setuju dengan semua rencana Pak Ardi dan Yuda.

~~~

"Begitulah ceritanya, Olivia. Tapi sungguh, aku membantu Orang tuamu dengan sangat tulus. Masa lah aku yang ingin melamar kamu, itu jatuh sebelum aku tahu kalau papa kamu terlihat soal hutang dengan papa ku. Aku sudah mencintaimu sejak lama, Olivia."

Penjelasan dari Yuda soal awal mula terjadinya rencana pernikahan ini, membuat Olivia sangat terkejut. Ia tak habis pikir bahwa Yuda akan senekat itu demi mendapatkan dirinya.

"Lalu, apa yang kamu lakukan selama satu tahun ke belakang saat sebelum kamu mengutarakan keinginanmu pada papaku?" tanya Olivia.

"Aku mencari tahu tentang dirimu, Olivia. Semua tentang dirimu aku tahu."

"Lantas, apa yang kamu tahu dari kehidupanku?"

"Aku tahu kamu sudah punya kekasih. Itu sebabnya aku tidak mau mengatakan ini sebelum aku punya pekerjaan, Aku rasa ini saatnya untuk aku mengutarakan apa yang ingin ku utarakan sejak lama. Aku berharap kamu bisa mencintaiku Olivia."

DEG~~~