Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Lirik Dash Uciha Merindukanmu

Mozaik Tanya

Bagaimana jika cinta bukan sekadar rasa, melainkan sebuah perjalanan yang penuh luka? Bagaimana jika cinta adalah mozaik-tersebar dalam kepingan kenangan yang tak selalu utuh, yang sering kali tajam dan memberi luka? Gavrielle, gadis muda yang haus akan makna, pernah percaya bahwa cinta adalah genggaman tangan yang erat, suara yang menghangatkan, dan keberanian untuk tetap tinggal. Ia menemukannya dalam diri Althias, kakak kelas yang menjadi pelita di tengah ragu. Namun, dunia tak selalu memberi ruang bagi dua hati yang ingin bersatu. Orang tuanya melihat cinta itu sebagai duri, sebagai pemberontakan yang harus dicabut hingga ke akar. Maka, dengan paksa, ia diasingkan ke kota yang tak menawarkan apa pun selain sepi. Di Surabaya, Gavrielle adalah burung tanpa sarang, melayang tanpa arah, mencari sesuatu yang bisa mengisi kehampaan. Lalu, ia bertemu Gallen Adhaniell Wijaya-sebuah nama yang muncul dari layar ponsel, dari percakapan tanpa wajah, dari pesan-pesan yang menjelma candu. Gallen, dengan caranya yang dingin dan tak terbaca, menarik Gavrielle ke dalam pusaran yang lebih dalam dari sekadar cinta. Bersamanya, Gavrielle belajar bahwa rindu bisa berubah menjadi luka, bahwa pengorbanan tak selalu berbalas pelukan. Ketika cinta berubah menjadi jerat, Gavrielle berjalan terlalu jauh, menyeberangi batas yang seharusnya dijaga. Yogyakarta menjadi saksi atas keberaniannya yang membabi buta, atas keputusasaan yang menuntunnya pada sesuatu yang tak seharusnya terjadi. Dan ketika semuanya terkuak, Gavrielle harus menghadapi konsekuensi yang lebih besar dari sekadar kehilangan. Cinta, ternyata, tak selalu datang sebagai jawaban. Kadang, ia adalah pertanyaan yang menggantung di langit hati, tak terjawab, tak terurai-hanya menjadi mozaik tanya yang berserak dalam ingatan.
Tashaa_Seana · 432 Views

Wanjie Grup Chat

Su Qian secara tidak sengaja memasuki grup obrolan khusus, dan dia adalah satu-satunya di grup yang belum melakukan perjalanan melintasi waktu? [Saya bepergian ke ujung dunia, di mana persediaan makanan terbatas dan saya tidak bisa makan cukup! ! ] [Saya melakukan perjalanan ke zaman kuno dan menjadi putri pengganti. Tiga istri dan empat selir, aku benar-benar tidak bisa melawan mereka! ! ! ] [Apakah saya sama sengsaranya dengan saya? Saya melakukan perjalanan ke dunia budidaya makhluk abadi dan menjadi penjahat umpan meriam...] Su Qian: [Kalian semua pernah melakukan perjalanan melintasi waktu? Tapi aku di Bumi? ] ... [Kakak, apakah kamu di Bumi? ! Asli atau palsu? Kirimkan aku makanan dan aku akan menukarnya denganmu dengan emas! ! ! ] [Ding! Menerima amplop merah (seratus tael emas) dari seorang musafir kiamat. ] ... Sejak saat itu, Su Qian memulai kehidupan pertukaran sumber daya dan kecurangan untuk menjadi kaya. Beras, tepung, biji-bijian, minyak dan air mineral ditukar dengan emas, perak dan perhiasan dengan para musafir apokaliptik. Ayam goreng, teh susu, dan hot pot kecil, serta bertukar pil kecantikan dengan pengelana abadi. Jajanan mahjong dalam Legenda Zhen Huan, bertukar perhiasan istana dengan penjelajah zaman kuno. ... Penjelajah dunia budidaya keabadian: "Tolong! Sepertinya aku tidak sengaja mengirimkan tuanku kepadamu selama pertukaran terakhir! " ! ! Dia diam-diam melirik pria yang sedang makan ayam goreng dan minum teh susu. Dia sangat tampan. Apakah Anda ingin mengirimnya kembali
Karinallenea · 987 Views

Falling for Miss Director

Nature never imposes love; it offers it gently, much like a fragile rose unfurling its petals in the morning light. ***** When Sydney's eyes locked with Jordan's, her heart danced a frantic rhythm, and words seemed to dissolve before they could leave her lips. His striking silver eyes glistened like precious stones, while his elegant black tuxedo highlighted every sculpted line of his face, transforming him into a dashing prince from a fairy tale. His warm, gentle smile wrapped around her like a tender embrace, and she felt as though she was yielding to the whispers of destiny. This was that electrifying moment of love at first sight, yet... Sydney's hand instinctively moved to her stomach as she dashed aside, swept up in a torrent of emotions. It wasn't just her heart that raced; her deepest anxieties stirred to life as well. L-O-V-E! Sydney Mia, renowned across the nation as a visionary director, had a clear mantra: "Conquer the world with my films, amass accolades, and secure an immortal legacy." Love was never part of the grand narrative, merely a faint echo in the distance. Yet, Jordan's presence was a gentle tremor, unsettling the core of her being and awakening a yearning she had never acknowledged. There was an undeniable uniqueness about Jordan. He was the calm amid chaos, a sanctuary where she could truly be herself and confront her demons. As she opened her eyes, her hand still quivering, their gazes intertwined once more. His silver eyes radiated an ethereal intensity, brimming with concern and tenderness. "Are you okay?" he inquired, his voice a soothing balm, like a gentle stream winding through a verdant glen. In that instant, Sydney felt her defenses beginning to crumble, her fears slowly unwinding. Could Jordan be the one to ignite her heart, to reveal that love was not a vulnerability, but a formidable force capable of moving mountains and breaking the chains of her deepest insecurities? Could he be the one to inspire her to rewrite her life's script, to place love in the starring role?
Favour_9_Olajide · 19.1K Views
Related Topics
More