"Aku hanya ingin mengatakan, Jika Papa difitnah seseorang untuk menghancurkan keluarga kita. Ini hanya salah paham terhadap bukti yang dulu pernah mama lihat!" ujar Alesta melihat kedua orang tuanya secara bergantian, kemudian ia kembali menyatukan tangan kedua orang tuanya. Namun, sang Ibu menolak hal itu dan pergi begitu saja dengan rada kekesalan dan kecewa pad Alesta yang hanya mampu menatap sendu pintu tersebut.
Sesaat Alesta dapat merasakan ayahnya, sedikit menyentuh lembut rambutnya dengan penuh kehangatan. Dirinya harus dapat menyatukan kedua orang tuanya, tidak peduli jika itu sesulit yang dia kira. Tapi, Alesta harus mencobanya.
"Papa gak mau, cerita sama Mama tentang kejadian sebenarnya. Kalo, Papa difitnah sama seseorang!" mendengar ucapan tersebut sesaat membuat Ayah Alesta menghentikan kegiatan dalam menyentuh lembut rambut putrinya.