"Kau akan menepatinya, bukan?" Diseberang sana Ansel hanya diam, kemudian tersenyum ragu walaupun secara saat ini Alesta sama sekali tidak melihat apa yang sekarang Ansel lakukan.
"Tentu saja! Kau percaya dengan diriku bukan, kumohon jangan terlalu takut, karena aku ada bersama dengan dirimu. Sekarang, makanlah! Aku akan tetap di sini menunggumu!" ujar Ansel lewat sebarang sana membuat Alesta segera membuka kantong kresek hitam dari bawahan Ansel tersebut yang berisi nasi goreng, air mineral, dan teh kemasan.
Sesaat Alesta menatap bawahan Ansel tersebut yang masih setia berjaga di depan pintu, dengan cepat dirinya segera menyantap makanan itu. Ia benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi, Ansel akan membawa dirinya pergi dari sini.
Baru saja dirinya meneguk air teh yang dingin, mendadak ia mendengar suara mobil dari luar, Alesta yakin jika itu pasti laki-laki gila itu. Dengan cepat dirinya langsung, merapikan makanan itu dan meminum air.