"Aku ingin sebelum malam tiba, kita sudah sampai!" Ansel berujar dengan begitu tenang sebelum akhirnya pagi ke arah kamar hotel yang ia tempati, dirinya harus segera bersiap pergi untuk menghajar laki-laki gila itu, beberapa saat kemudian Ansel, telah keluar dari kamar dengan membawa sebuah koper dan menyeretnya menuju ke arah lobi hotel.
Dua jam telah berlalu, Ansel benar-benar tidak percaya jika jalanan yang ia lewati sangat sulit. Medan perjalanan ini bisa dikatakan merupakan jalanan yang cukup jarang dilewati oleh orang-orang. Beberapa kali dirinya terdengar berdecak kesel, laki-laki itu terlalu pintar untuk menyembunyikan istrinya tapi jauh dari itu ia lebih pintar untuk mencari istrinya.