Ansel diam untuk beberapa saat, ekspresinya benar-benar menunjukan rasa terkejut. Benarkah itu? Tentu saja Ansel tidak langsung percaya karena secara orang yang ia utus merupakan orang yang sudah lama bekerja di dalam keluarganya.
"Aku tidak mudah percaya begitu saja, katakan yang lainnya apakah itu benar? Jika, orang yang aku tugasnya untuk mengawasi bedebah itu sudah mengkhianati diriku!" Ansel menatap ketiga orang itu dengan tatapan yang membunuh, mengintimidasi seolah menyuruh mereka untuk segera menjawab.
"...." Hanya keterdiaman saja yang menjadi jawaban pertanyaan Ansel sehingga hal itu benar-benar mengundang rasa kesal Ansel, yang dengan penuh amarah Ansel menghancurkan semua barang-barang di sekitar. Benar-benar tidak ada gunanya, memperkejakan orang-orang yang sama sekali tidak memiliki kesetiaan.
"Maafkan kami Tuan, benar yang dikatakannya tadi. Orang yang tuan untus mengatakan jika Tuan Ryuga memberikan dirinya uang yang lebih, dibandingkan Tuan Ansel!"