"Jawab papa! ini maksud nya apa Lukman?!"
Pak Baskoro terpaksa berbicara dengan nada membentak. Amarah besar tergambar jelas di raut wajah nya. Bola matanya semakin melebar--hampir loncat dari tempat asalnya lantaran Lukman hanya diam dan merunduk.
"Lukman!"
Degan perasaan ragu, sedikit demi sedikit Lukman memberankian diri untuk mengangkat wajahnya.
"Kasih tau papa ada hubungan apa kamu sama anak ini?" Tanya pak Baskoro setelah Lukman bernai menatap wajah galaknya--meski masih dengan kepala yang sedikit merunduk.
"Kita... kita pacaran," aku Lukman, nada suaranya terdengar ragu dan sedikit berbisik--hampir tidak terdengar. Namun telinga pak Baskoro masih sehat, jadi pria berwajah sangar tersebut dapat mendengarnya dengan jelas.
Deg!