"Pu... putus?" Lirih Tristant, seolah tidak percaya.
Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja Lukman menyatakan hubungan yang sudah terjalin selama satu tahun lebih, dan hampir tidak pernah ada masalah, tiba-tiba saja harus berakhir. Hal itu membuat bola mata Tristant dipenuhi genangan air mata.
"Ya, kita putus. Mulai sekarang lu jauhi gue."
Tristant terpaksa membiarkan air matanya lolos begitu saja melewati pelupuk matanya. Pernyataan Lukman barusan membuat ia sudah tidak sanggup lagi untuk menahan.
"Tapi kenapa? Apa gue ada salah sama lu kak? Tolong kasih tahu, biar gue perbaiki..."
Tristant berharap Lukman mau menarik kembali ucapannya. Diberi keputusan sepihak tanpa ada penjelasan, rasanya itu benar- benar menyiksa. Yang Tristant tahu, selama ini hubungan mereka baik-baik saja. Bahkan, belum lama ini ia dan Lukman berjanji tidak akan saling meninggalkan.
"Lu nggak salah," lirih Lukman.