Menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya Tristant hembuskan secara perlahan. Ia sedang berusaha mengusir rasa gelisah, sambil mengajak hatinya supaya bisa lebih bersabar lagi. Saat ini perasaannya sedang campur aduk. Ia merasakan gemes cenderung kesal lantaran sudah menunggu Lukman selama ber jam-jam tapi yang di tunggu masih belum menunjukkan batang hidungnya.
Padahal Lukman sudah berjanji--minggu pagi ia akan datang ke rumahnya. Tapi kenyataannya, sampai sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 12.35, belum juga ada tanda-tanda kehadiran Lukman. Tidak biasanya Lukman ingkar janji atau terlambat sampai selama ini. Walapun batal dan telat tapi Lukman selalu memberi kabar terlebih dahulu. Tapi kali ini, jangankan kabar, pesan yang ia kirimkan tadi malam pun belum juga terkirim--masih tanda centang.