Chereads / kehidupan yang penuh arti / Chapter 24 - 23. amarah seorang gadis desa

Chapter 24 - 23. amarah seorang gadis desa

mirna pulang dengan emosi tak terkendali.

ia hanya menyimpan barang belanjaannya dan menyuruh karyawannya membereskannya. mirna berpamitan keluar untuk melampiaskan amarahnya ..

alisa berlari kencang menuju rumahnya.. dan langsung ke belakang rumah dimana disitu ada area latihan pribadinya... ia langsung menyerbu ke samsak yang tergantung.. menendang dengan kuat berkali kali hingga samsak yang kokoh itupun robek. dan pasir di dalamnya berhamburan keluar.. namun kaki mulus mirna masih tetap menendang dengan sekuat tenaga. hingga samsak terbagi dua..

tak sampai di situ. mirna mematahkan beberapa pohon kayu jati yang masih berukuran sebesar betis. dengan tendangannya.

setelah puas melampiaskan amarahnya.. barulah ia berhenti.

dan merasakan hawa pedas di kaki nya .

mirna melirik kakinya. terlihat kaki mungilnya lecet dan berdarah..

mirna masuk ke kamarnya dan mengobati kaki nya yang terluka..

ia masih memikirkan perlakuan andi padanya di oplet . karna selama ini tidak satu pun lelaki yang pernah menyentuh kulitnya . jangankan menyentuh kulitnya.. bahkan menyentuh ujung lengan bajunya saja sudah akan membawa bencana..

tapi andi. ..

bukan saja menyentuh ujung lengan bajunya. tangan dan pinggulnya bahkan wajahnya saja sudah di sentuh oleh andi ..dan andi tetap tidak terluka sama sekali..

mirna masih tak habis pikir. apakah andi juga ahli bela diri..sehingga dengan mudahnya mengalahkan nya..

mengingat wajah andi dan kekakuannya. membuat mirna mengepalkan tinjunya. dan kembali tersulut kemarahan yang membara..

mirna berjalan keluar dengan emosi yang meluap-luap.. ia mendatangi rumah andi. dan menantang andi bertarung.. mirna merasa tidak puas jika tidak bisa menjatuhkan andi..

"andi..keluar kau...!!!

jika tidak.. akan ku porak porandakan rumah mu .." teriak mirna di luar rumah andi..

kebetulan di rumah andi hanya ada andi seorang. adik dan ayah ibunya berkunjung ke undangan di ujung kampung. ada acara pernikahan di sana... andi berteriak dari dalam karna mengetahui sumber suara itu dari mirna..

"masuk lah. tidak usah sungkan.. jika kau rindu pelukanku ke marilah...."

teriak andi dari dapur..

mirna tak sungkan lagi. ia masuk dan menendang pintu yang terbuka sedikit..

mirna menuju ke dapur. dia sejenak tertegun melihat dekorasi indah di dapur dan peralatan serba modern . ditambah aroma menggiurkan dari masakan andi..

perut mirna tiba-tiba lapar. karna memang seharian ia tak makan karna tersulut emosi..

andi masih saja cuek dan meneruskan masakannya hingga selesai . andi melepaskan celemek nya. dan meletakkan hidangan di meja. lalu mendekati mirna .

"duduk lah dulu.. dan mari kita makan dulu. aku sangat lapar." andi menarik kursi untuk mirna. dan mengarahkan tubuh mirna yang masih kaku ..

entah kenapa mirna menurut bak gadis lugu. ia duduk dan meletakkan kedua tangan nya di meja. sambil melihat andi menyajikan makanan di piring lalu menyodorkan padanya..

mata mirna masih mengikuti setiap gerak gerik andi. hingga andi duduk di hadapannya dan mukai makan.

"makan kah.. tidak ada racunnya kok.."

sapa andi dengan nada rendah.

mirna yang sedari tadi berliur . langsung melahap makanan di hadapannya tampa berkata sepatah kata pun.

andi melirik mirna. dan tersenyum kecil.

sementara mirna terus melahap makanannya dengan anggun dan elegan.

andi menaruh daging rica-rica khas masakan andi, di piring mirna . kemudian tersenyum.

"makan kah lagi .. ini masakan racikan ku sendiri. kau tidak akan menemukannya di restoran mana pun . " kata andi lagi sambil meneruskan makan

mirna melahap makannya hingga habis. dan berdiri merapikan piring nya serta mencucinya..

"trimakasih atas jamuan nya ."

mirna kembali duduk di kursi meja makan. memperhatikan andi dengan dalam.

"sama sama. ..trimakasih juga menemaniku makan " jawab andi sambil sesekali melirik mirna.

"selain mesum dan menyebalkan . ternyata dia jago masak.." batin mirna..

"ya..". jawab mirna singkat..

andi membereskan piringnya dan mencucinya. kemudian membereskan makanan di atas meja kaca yang bundar. .

mirna lalu bertanya. kemana orang di rumahnya. kenapa begitu sepi..

andi menjelaskan singkat. dan membuat mirna mengangguk mengerti..

setelah beberapa menit ber bincang santai..

mirna kembali ke mode marahnya..

menampakkan wajah yang marah. dan dan memangku tangannya di bawah dadanya. sehingga dadanya yang membusung semakin kelihatan dengan jelas..

mata andi tertuju ke dada mirna.dan tersenyum jahil..

membuat mirna emosi...

"apa ...?? matamu melihat kemana..!!"

pekik mirna..

"hais... tidak bisakah gadis secantik kamu berbicara sedikit lembut..?"

kau membuat telingaku hampir pecah.." jawab andi dengan sopan...

"ayo bertarung.. aku masih belum puas jika belum menghajar wajah mesum mu itu.. " tantang mirna dengan tegas .

"baik lah.. jangan menyesal .. dan kuharap setelah ini kita bisa berdamai.."kata andi sambil memainkan mata ke arah mirna

tindakan andi justru membuat mirna semakin berpikir bahwa andi memang lelaki mesum yang suka bermain wanita..

"cih.. jangan harap bisa berdamai denganku..aku tau kau lelaki mesum yang suka bermain wanita..kau menjijikkan.. !!" cibir mirna dengan wajah jijik nya..

"hahah.. wajah mu semakin imut jika sedang marah.. membuat ku ingin mencium mu saja.. " kata andi yang sedang memprovokasi mirna..

tanpa perduli kata-kata andi. mirna keluar menuju belakang rumah. menurut mirna .bertarung di belang rumah tidak akan memancing kerumunan karna tidak terlihat oleh orang lain.

andi mengikuti mirna dari belakang.

"disini cukup luas...ayo mulai.."!! kata mirna sambil memasang kuda-kuda..

andi pen bersiap menerima serangan mirna..

pukulan demi pukulan ..tendangan demi tendangan yang mirna layangkan ke arah andi. tak sedikit pun menembus pertahanan andi..hingga mirna mulai kelelahan menyerang. selama serangannya . andi hanya menangkis dengan satu tangan dan sesekali mengelak. banyak celah untuk andi menyerang mirna. namun tak ia lakukan.

jika andi ingin. cukup satu serangan ringan saja. tubuh mirna akan ambruk.. namun andi manusiawi dan memahami bahwa mirna menyerangnya dengan brutal karna sedang tersulut emosi..

sambil menangkis serangan .andi tetap menyunggingkan senyuman nya. membuat mirna semakin tersulut amarah.

namun semakin mirna menyerang. semakin ia kehabisan tenaganya. belum lagi kakinya mulai terasa sakit dan ngilu .

mirna kelelahan tampa melukai andi sedikit pun..mirna menyerah ..dan terduduk di rumput halaman belakang rumah andi.