"Mencari tahu tentang data seorang pasien?" Syafa mencoba untuk memperjelas ucapan Surya dengan perkataannya sendiri.
"Iya … aku mau itu secepatnya." Bukan hal yang sulit sebenarnya untuk Syafa melakukan apa yang diminta oleh sahabatnya itu, mengingat dia adalah anak dari pengacara juga perusahaan yang namanya cuku melejit di Indonesia.
Tapi jika dia mau menerima hal tersebut pamornya sebagai pengacara yang akan rusak hanya dalam satu kedipan mata saja.
Syafa sedikit memberi jeda atas apa yang menjadi keinginan Surya, kalau disuruh jujur ini adalah pilihan yang sulit. Bukan karena Syafa tergiur dengan iming-iming hadiah yang ditawarkan oleh Surya, tidak.
Tapi ini lebih kepada hubungan persahabatan mereka yang memang murni seperti itu, tidak ada cinta atau apapun itu.