Deg ….
Pertanyaan Siska membuat Andi terdiam sejenak. Entah apa yang ia pikirkan hingga ia membutuhkan waktu untuk menjawab pertanyaan tersebut.
"Suka gimana? Suka ya suka. Dia kan orangnya baik. Emangnya, kamu nggak suka sama dia?" ujar Andi.
"Lah, maksud aku ya suka cinta gitu loh," jawab Siska.
"Cinta? Kalau iya pun ngapain juga aku melamar kamu? Ngaco aja, deh."
"Iya-iya. Jangan nyolot gitu, dong," jawab Siska.
Tak mau menambah masalah dan menyimpan kebohongan kedepannya, Andi berpikir sejenak dan memutuskan untuk menyampaikan sesuatu pada Siska. Ia hanya ingin, tak mau lagi ada rahasia di antara ia dan calon istrinya tetersebut
Tiba lah mereka di kafe yang Andi sudah rencanakan. Keduanya duduk di meja nomor delapan dengan pemandangan langsung ke arah perbukitan yang sangat indah dipandang dengan langit senja.
"Kamu mau pesen apa?" tanya Andi.
"Pepperoni Pizza sama orange juice aja, Ndi," jawab Siska sambil membolak-balikan menu.
"Makanan beratnya?" tanya Andi lagi.