Jam menunjuk pukul empat pagi. Dan Arasha masih belum terlelap. Bahkan, di saat Arland sudah dalam tidur nyenyaknya, Arasha justru sibuk menangis. Ya, dia menjadi gadis lemah saat ini. Tepat setelah Arland menidurinya secara paksa. Bahkan, entah mengapa ini rasanya lebih menyakitkan daripada kejadian dahulu.
Dimana dulu Arland tidak sengaja menidurinya secara paksa. Mereka dipengaruhi oleh obat sialan yang Felix campurkan pada sekaleng bir yang tidak sengaja mereka minum.
Namun, hari ini berbeda. Bahkan lebih parah. Karena Arland dalam keadaan sadar. Dia memaksa Arasha untuk melayaninya tanpa mempedulikan perasaan Arasha. Dan itu Arland lakukan hanya untuk memuaskan hasrat pria itu sendiri.
Arasha sadar dirinya sudah menjadi istri sah Arland. Yang mana dirinya menjadi milik pria itu sepenuhnya. Tetapi, tidak dengan cara seperti ini. Tidak dengan memaksa Arasha untuk berhubungan dengannya.