Tengah malam, Arland membuka matanya karena ingin buang air besar. Akhir-akhir ini dia sering sembelit. Bisa empat hari sekali dia mengeluarkan kehidupannya.
Saat mata terbuka, perut Arland yang tadinya melilit sakit mendadak hilang. Matanya melihat Arasha sedang tidur di sofa. Padahal, sebelum Arland tidur dia dengan jelas melihat Arasha tidur di sisinya.
Kening Arland berkerut tak suka. Dia merasa terhina atas apa yang Arasha lakukan. "Gue gak bau kok. Gak nularin sesuatu juga. Ah, bodo amat. Yang pada akhirnya sakit juga badan dia."
Arland mencoba untuk tidak peduli. Dia kemudian masuk ke kamar mandi, dan sibuk dengan urusannya.
Setelah beberapa saat berada di dalam kamar mandi, Arland akhirnya selesai juga. Pria itu keluar dari kamar mandi dengan perut yang sangat lega. Perut yang tadinya sedikit membuncit, kembali rata.