216.
"Hiks… hiks… hiks… ARLAND ANJING! ARLAND BRENGSEK! ARLAND… hiks…" sepanjang malam, Arasha terus menangis tanpa henti. Memang, banyak orang mengkhawatirkannya. Peduli akan dirinya setelah video itu tersebar di internet. Meski terihat jelas tidak ada penetrasi di sana, tetap saja suaminya menyentuh pelacur sialan itu.
"Aku lagi hamil loh, Land… hiks… aku lagi hamil loh…" Arasha mengusap perutnya sendiri, mencoba untuk menguatkan diri dan kandungannya.
Dia menangis hampir empat jam lamanya. Sampai Riel tiba-tiba datang dan duduk di samping dia. "Mommy kenapa?" Tahya Riel, menggemaskan.
Arasha melirik ke arah Riel, langsung menghapus air matanya karena tidak mau di anggap cengeng. "Gak apa-apa. Cuman… Daddy kamu nakal. Gak mau nurut." Jawabnya.
Riel mengangguk seolah mengerti apa yang Arasha ucapkan. Padahal tidak sepenuhnya. "Daddy sekarang dimana Mom?"
"Di luar." Jawab Arasha ketus, membuat Riel bertanya-tanya.
"Di luar?" Tanya Riel, bingung.
