Malam harinya…
Langit tampak sangat indah hari ini. Ada banyak bintang tersebar di atas sana dengan kilaunya yang menyala bagai ribuan berlian. Bulan sedang purnama. Awan tak sebanyak biasanya.
Langit romantis seperti ini tiba di hari yang tepat. Saat dimana anniversary keduanya.
Hari yang sempat Arasha pura-pura lupakan demi bisa memberi suaminya kejutan.
Jika boleh jujur, Arland sedikit kecewa karena sang istri tidak mengingat tanggal anniversary mereka. Tetapi, kemudian dia mencoba untuk memaklumi sang istri. Karena beberapa hari ini, dia tau betul Arasha sering kerepotan akan banyak hal.
Mengurus putranya, mengurus Arland, bahkan sampai mengurus orang tuanya. Derita anak pertama perempuan satu-satunya kondisi ayah entah kemana. Tak ada kabar. Jadi, Arasha bagai tulang punggung di sana.