"Hoek!" Empat minggu berlalu semenjak malam itu. Semenjak acara makan malam bersama mereka di mansion Rosea.
Dan dua hari ini Arasha merasa kurang enak badan. Arasha tidak ada niat untuk ke dokter sama sekali. Dia memang sering mual muntah seperti ini karena tubuhnya yang rentan terkena masuk angin. Akan tetapi, entah bagaimana Arasha merasa ada yang berbeda. Mual yang dirasa semakin tidak karuan setiap harinya. Apalagi di pagi hari.
Dari pagi sampai hampir pagi, yang dilakukannya hanya bolak-balik ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perut.
Dan sialnya lagi, selama seharian dia tidak berdaya seperti ini, Arland justru ada urusan di kantornya. Dia tidak bisa pulang karena meeting besar. Arasha sendiri tidak memberitahu Arland tentang tubuhnya yang semakin melemah. Dia takut mengganggu. Jalan satu-satunya hanya menitipkan Riel pada neneknya, Angel. Sehingga saat ini, Arasha hanya seorang diri di rumah.