"Huft… susah kayaknya buat Arland nerima Riel." Di luar kamar Arland, Arasha berdiri. Dia mendengar semua yang Arland katakan sebelumnya.
Sebenarnya, ada beberapa hal yang cukup senang dia dengar. Arland tidak menganggapnya wanita yang 'kotor'. Pria itu bisa menerima dirinya. Hanya saja… Arland kesulitan menerima Riel. Sedangkan tujuan dari semua yang Arasha lakukan adalah itu.
Agar Arland bisa menerima Riel.
"Mommy?"
"Eh? Iya?" Arasha terkejut mendapati Riel sudah berdiri di depannya. Pasti Arasha melamun hingga tidak sadar putranya sudah ada di sana. Berdiri di hadapannya.
"Ada apa sayang?" Arasha berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan Riel yang tampak kotor. Pasti putranya satu itu baru saja belajar melukis.
"Tadi Bu Guru bahasa Inggris datang, Mommy. Dia mengajarkan Riel menggambar sambil bicara bahasa Inggris." Katanya.
