"Engggg?" Arland menggeliat di pagi hari. Merasa mual dan pusing karena efek mabuk semalam.
Saat matanya terbuka, dia langsung dihadiahi oleh suara alarm ponsel yang sangat kencang. Sampai-sampai gendang telinga Arland nyaris pecah dibuatnya. Dia meraih ponselnya, mematikan alarm nya dalam kondisi setengah sadar.
"SA?! ASA?!" Sesaat setelah mata terbuka, Arland langsung berteriak memanggil sang istri. Entah mengapa dia reflek melakukan itu. Karena dahulu, Arasha lah yang selalu membangunkannya.
Setidaknya sebelum fakta bahwa Arasha memiliki anak terbongkar oleh Arland.
"Sa—"
"APAAN SIH OM! BERISIK!" Bukannya Arasha, yang muncul justru Riel. Putra kandung Arasha, si pemilik mata biru safir yang sangat mirip dengan Arland.
Riel sedang menggenggam buku gambarnya. Dia berdiri di ambang pintu, menatap Arland dengan tatapan kesal.
"Mommy Arland lagi cari kerja! Katanya pulang nanti siang. Om berisik banget." Gerutu Riel, berkata ketus.