"Enggak. Aku gak akan kembali. Aku gak bisa bergaul sama orang yang udah ngata-ngatain anak aku, Land. Maaf karena udah bikin kehebohan di perusahaan kamu. Tapi, aku beneran gak bisa balik. Aku lebih memilih cari kerja di tempat lain daripada harus… kerja sama—" Arasha masih tetap pada keputusan awal. Keluar dari perusahaan Arland.
"Lo cuman kerja sama gue, Sa. Tugas lo di kantor cuman ngurusin gue. Sebagai sekretaris gue. Lo gak perlu—" bagai sedang berlomba, mereka saling menyela ucapan masing-masing. Baik Arland maupun Arasha.
"Arland, keputusan aku udah bulat. Aku gak bisa balik. Maaf."
Arland menghela nafas berat, sadar tidak akan bisa membujuk Arasha lagi. Mau sebanyak apapun dia berusaha, dia tidak akan bisa membuat Arasha mengubah keputusannya. Karena yang dia lihat, keputusan Arasha benar-benar sudah bulat.
"Kalau gitu gak usah kerja sekalian." Katanya tiba-tiba.
