Dylan telah sampai di rumah sakit tempat Arasha di rawat. Dia berlari kecil menuju kamar inap Arasha, mendapati Arland yang sedang duduk di sofa sambil menunduk lesu. Tanpa sepatah katapun, Dylan langsung menghampiri Arland dan menghajar pria itu menggebu-gebu.
Brak!
Bugh!
Beberapa bogem mentah Dylan berikan pada adiknya. Dia terus menghajar Arland tanpa mendapatkan perlawanan sedikitpun. Arland sendiri sadar ini kesalahannya sendiri.
"Bangun lo brengsek!" Geram Dylan saat mendapati Arland sudah terkapar di lantai.
Arland berusaha bangkit, berdiri persis di hadapan Dylan. Bahkan sejajar.
"Dua kali dia pingsan gara-gara lo, Arland! Butuh berapa kali sampai lo sadar kalau dia manusia!" Dylan mendorong tubuh Arland cukup kencang, membuat Arland kembali jatuh. Namun begitu, Arland lagi-lagi berusaha untuk bangkit.
"Gue gak sadar pas ngelakuinnya."
"Gue udah bilang lo harus rutin ke psikiater, Arland! Emosi lo gak ke kontrol!"
