"Hahhh!!! Capek!" Arasha membanting tubuhnya di atas ranjang, mengeluh karena tulang-tulang di tubuhnya terasa nyaris remuk.
Camping dua hari satu malam, pakai acara diare segala, ditambah lagi nyaris tenggelam saat berenang di air terjun. Semua itu melelahkan untuknya. Namun, membahagiakan juga.
"Capek banget!" Arasha kembali mengeluh sambil menatap langit-langit kamarnya.
Di luar sana, hujan turun dengan derasnya. Suaranya gemuruh bahkan sesekali terdengar. Dan itu terdengar berisik bagi Arasha. Dia suka hujan. Hanya saja hujan yang rintik-tintik. Gerimis istilahnya. Bukan hujan penuh petir seperti ini.
Sibuk menatap langit-langit kamarnya, Arasha tidak sadar jika seseorang masuk ke dalam kamarnya dan duduk di single sofa kamar dia.
"Sa, lo mau langsung tidur?" Tanya Arland.